Sukses Ayam Pedaging


PETERNAK DENGAN SISTEM KEMITRAAN


1.    Biasanya jumlah minimal adalah 2k bibit / DOC.
2.    Peternak menyediakan lahan yang jauh dari penduduk
3.    Peternak menyediakan kandang untuk menampung 2k ayam dgn area 8-12 ekor/m2 (tergantung suhu wilayah). Dan biaya pembuatan kandang panggung tsb kira2 30jt
4.    DOC, pakan dan obat dipinjami perusahaan dan akan dikurangi hasil penjualan.
5.    Harga DOC, pakan,obat dan harga penjualan disepakati di awal
6.    Faktor2 yg membuat peternak rugi adalah :
v       Tingkat kematian yg tinggi (bisa2 malah nombok TT)
v        Ayam berumur 40hr (panen) beratnya rata2 ga sampe 2kg.
v        Kelalaian dalam mendeteksi perilaku ayam.

Contoh perhitungan :

1.    MODAL
Ø        Modal tanah sewa 5 tahun rp. 5jt
Ø        modal kandang dan perlengkapan 30jt. (kandang kapasitas 2k)

2.    MODAL RUTIN/2bln
Ø        1 pegawai @1jt/bln = 2jt.
Ø        2K DOC @4k = 8jt
Ø        pakan ternak rata2 130 sak @250rb = 31,25jt.
Ø        obat 1jt
Ø        sekam/jerami 700k
Ø        obat2an setelah panen 1jt
Ø        LPG (pemanas untuk DOC) 600k

Total pengeluaran rutin =44,55jt

Jadi, jika kematian ayam 2% (40ekor) dan harga jual adalah 11.500 maka petani harus menyediakan ayam dgn berat rata2 1,98kg/ekor.








PENDAHULUAN


Kewirausahaan (enterprenuership) merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar , kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi tersedianya peluang(Drucker 1959). Tidak sedikit orang yang berhasil karena memiliki kemampuan dan ketrampilan, namun juga tidak sedikit yang gagal karenu suatu hal.

Latar belakang Indonesia yang merupakan Negara berkembang, menyebabkan kemiskinan melanda sebagian besar penduduk Indonesia. Pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat mengakibatkan banyaknya pengangguran yang menyebabkan kesenjangan social serta terciptanya kriminalitas dimana-mana. Mata pencaharian masyarakat Indonesia yang sangat terbatas memaksa masyarakat untuk untuk berpikir kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri. Penduduk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang unik dapat membantu menyerap tenaga kerja yang telah lama menganggur, untuk mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk menghidupi keluarganya dan bertahan hidup. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan pemerintah untuk mengentas kemiskinan dan terciptanya kesejahteraan dimasyarakat. Pewirausaha yang dapat melihat dan menciptakan peluang serta tekun melakukan berbagai inovasi akan dapat bersaing dengan baik ditengah berbagai himpitan dalam bersaing. Para pelaku usaha yang berhasil senantiasa memiliki jiwa yang penuh percaya diri, optimis, memiliki inisiatif serta memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan serta berani mengambil berbagai resiko.

Kebutuhan gizi dan protein oleh masyarakat merupakan suatu hal yang mutlak. Kebutuhan ini dapat diperoleh salah satunya dari daging ayam. Daging ayam merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh penduduk Indonesia, dan permintaan akan daging ayam saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga mendorong pemerintah untuk mencanangkan program PIR ( Proyek Inti Rakyat ) di bidang Perunggasan yang didasari oleh Peraturan Pemerintah PP No.14/tahun 1987 yang diharapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat akan protein hewani tersebut.

Hal itu juga yang mendorong penulis untuk mengambil topik tentang Proyek Inti Rakyat di Bidang Perunggasan yaitu Peternakan Ayam Broiler yang juga menjadi sentra peternakan di daerah.Dalam makalah ini penulis membatasi pembahasan peternakan ayam broiler yang bersistem “ kemitraan”.








PROGRAM  INTI  RAKYAT – PERUNGGASAN
CV . INAWAN JAYA


Berdasarkan budaya masyarakat di desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban yang merupakan sentra industri perunggasan maka pada tahun 2002 Bapak Hermanu Andi Prakosa memulai usaha peternakan ayam broiler yang diberi nama “ UD. INAWAN JAYA “ yang merupakan perusahaan peternakan perorangan dengan system “ kemitraan “.Sistem peternakan kemitraan dipilih oleh peternak dikarenakan budaya masyarakat desa cepokorejo yang merupakan sentra industri perunggasan, selain itu dengan usaha peternakan system kemitraan, peternak dimudahkan dalam system pemasaran hasil produksi karena petenak sudah mendapatkan jatah pembeli yang dikirim langsung dari perusahaan yang dalam hal ini adalah ini “PT. SEMESTA INDAH SEJAHTERA”.

Pada Tahun 2002 “CV. INAWAN JAYA” mulai dirintis dengan kapasitas produksi sebesar 3000 ekor, kemudian seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada tahun 2007 kapasitas produksi meningkat menjadi 7000 ekor yang kemudian meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 11.000 ekor yang berjalan sampai sekarang.Modal awal yang dibutuhkan “CV. INAWAN JAYA” untuk mengopersaikan peternakan ayam broiler yang berkapasitas produksi sebesar 11.000 ekor adalah sebagai berikut :
1)   Pembelian tanah seluas 11.000 m2 : @ per m2           = Rp 33.000.000,-
2)   Biaya Pembuatan kandang & peralatan                     = Rp 20.000.000,-
3)   Total Biaya                                                  = Rp 53.000.000,-
Bangunan berupa kandang “CV. INAWAN JAYA” berangka bambu yang diperkuat kayu, beratap genting, tiang penyangga kandang menggunakan Pasangan batu. Peralatan ternak berupa : Peralatan makan (Galon 12 Kg), Peralatan minum (Otomatis) dll.

Sebelum memulai usaha peternakan ini, peternak harus mendapatkan izin usaha yang berupa SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) & TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan, mengurus NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak.kemudian untuk usaha dengan system kemitraan juga harus mengurus izin usaha kemitraan dengan perusahaan induk yang dalam hal ini adalAh “PT. SEMESTA MITRA SEJAHTERA”.

Karyawan tetap “CV. INAWAN JAYA” sebanyak 3 orang diberi gaji sebesar Rp 300.000 / 1000 ekor ayam. Biaya Operasional yang dikeluarkan adalah Rp 250.000 / 1000 ekor selama  35 hari masa proses produksi.Pengoperasian peternakan kemitraan berdasarkan pada harga garansi dari perusahaan induk yang sebagai berikut :
I.          Harga Bahan Baku :
DOC (Day Old Chick)(Bibit ayam) = Rp 3.200,- / Ekor
II.       Pakan :
Ø    S10 (Untuk ayam 0-3 hari) = Rp 4.850,- / Ekor
Ø    S11 (Untuk ayam 4-11 hari) = Rp 4.800,- / Ekor

Ø    S12 (Untuk ayam 11- masa panen) = Rp 4.775,- / Ekor
Ø   DOC (Day Old Chick)(Bibit ayam) = Rp 3.200,- / Ekor
III.     Obat : Berdasarkan Price List Wilayah JATIM + PPN 10%
IV. Harga Jual Ayam :
Berat badan
(Kg / Ekor)
Harga Jual
<>
11,290
1.00 – 1.19
11,140
1.20 – 1.39
11,050
1.40 – 1.59
11,040
1.60 – 1.79
11,100
1.80 – 1.99
11,200
2.00 - Up
11,220
Catatan : Harga DOC (Day Old Chick) berubah setiap periode tebar bibit.

Pembeli ayam siap panen untuk peternak kemitraan ditentukan atau dikirim oleh peternak oleh perusahaan induk dan dengan harga yang telah ditentukan pula, jadi keuntungannya peternak tidak perlu bersusah payah mencari pembeli dan tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga jual ayam di pasaran.
Perhitungan laba / rugi dari peternak kemitraan didapatkan dari : Biaya – biaya Panen (Berat daging ayam) dibandingkan dengan harga DOC, Pakan, Obat-obatan, operasonal & Gaji karyawan.Kira-kira dapat digambarkan seperti contoh berikut :
1.        Panen sebanyak 10,000 ekor dengan berat rata-rata @2.00 Kg.
( 20,000 kg x Rp 11,220 = Rp 224,400,000,-)
DOC = 10,000 ekor x Rp 3,200,-                         = Rp 32,000,000,-
S10    = (50 bags x 60 Kg) x Rp 4,850,-   = Rp 14,550,000,-
S11    = (200 bags x 60 Kg) x Rp 4,800,-             = Rp 57,600,000,-
S12    = (267 bags x 60 Kg) x Rp 4,775,-             = Rp 76,495,500,-
Obat   =  Rp 2,000,000,-                                   = Rp    2000,000,-
Total Bruto                                                            = Rp 182,645,500,-
2.        Perhitungan Usaha = Harga Panen - (DOC + Pakan + Obat ) 
= Rp 224, 400,000 - ( Rp 182,645,500)
= Rp 41,754,500,-
3.        Perhitungan laba/rugi
Operasional = Rp 250,000,- x 10 = Rp 2,500,000,-
Gaji = Rp 300,000,- x 10 = Rp 3,000,000,-
Total                                             = Rp 5,500,000,-
4.        Laba/rugi CV INAWAN JAYA
= Perhitungan usaha – (operasional + gaji)
= Rp 41,754,500 – Rp 5,500,000 = +Rp 36,254,500,-
Ket : jadi penghasilan CV INAWAN JAYA laba sebesar Rp 36,254,500,-

TUTORIAL CARA BERTERNAK

 AYAM PEDAGING (BROILER)



A.       BUDIDAYA  AYAM  PEDAGING  (BROILER)
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Berternak ayam pedaging hasilnya sangat menjanjikan. Apalagi permintaan pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang berminat untuk memulai usaha berternak ayam, untuk bisa memberi hasil yang maksimal, Anda bisa memulainya dengan membaca tutorial dibawah ini.
B.       PEMILIHAN BIBIT
Bibit yang baik mempunyai ciri :
Ø    Gesit dan lincah bergerak
Ø    Tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat)
Ø    Bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran     (anus) bersih
C.   KANDANG
a. Tipe kandang:
·      Bentuk panggung: lantai kandang lebih bersih, karena kotoran langsung jatuh kebawah. Tidak memerlukan alas kandang, sehingga pengelolaan lebih efisien. Tapi biaya pembuatan lebih mahal.
·      Bentuk tanpa panggung (litter): memerlukan alas kandang yang setiap panen harus diganti, mudah dibuat dan lebih murah.
b. Lokasi kandang
·      Jauh dari pemukiman penduduk
·      Mudah dicapai sarana transportasi
·      Terdapat sumber air
·      Arahnya membujur dari timur ke barat
c. Ventilasi kandang yang baik
d. Suhu ideal dalam kandang
·      umur 01-07 hari suhu ideal 34-32 derajat celcius
·      umur 08-14 hari suhu ideal 29-27 derajat celcius
·      umur 15-21 hari suhu ideal 26-25 derajat celcius
·      umur 22-28 hari suhu ideal 24-23 derajat celcius
·      umur 29-35 hari suhu ideal 23-21 derajat celcius
e. Kepadatan kandang
Untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
C.  TATA  LAKSANA  PEMELIHARAAN
a.    Awal pemeliharaan
Kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh.
b.    Pakan
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum yaitu selalu tersedia/tidak dibatasi.
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap, yaitu:
§    Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%.
§    Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %.Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler bisa ditambahkankan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :Berat total ayam hasil panen =1000 x 2 = 2000 kgFCR = 3125 : 2000 = 1,6Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
c.    Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan vaksin ke tubuh ayam untuk kekebalan terhadap penyakit. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
d.    Teknis Pemeliharaan
-    Minggu Pertama (hari ke-1-7)
Anak ayam dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah cairan penambah nutrisi dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.
Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
-    Mulai hari ke-2 setelah pemindahan dan seterusnya, air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan VITERNA Plus (nutrisi tambahan) dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari. Dilakukanan saat pemberian air minum yang pertama saja. Pada hari ke-4 lakukan vaksinasi.
-    Minggu Kedua (hari ke 8 -14)
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
-    Minggu Ketiga (hari ke 15-21)
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Pada saat pemberian vaksin tersebut juga tetap ditambah VITERNA Plus dengan dosis tetap.
-    Minggu Keempat (hari ke 22-28)
Pada hari ke 22 pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
-    Minggu Kelima (hari ke 29-35)
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
-    Minggu Keenam (hari ke 36-42)
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
e.    Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
1)        Tetelo (Newcastle Disease/ND)
-            Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah.
-            Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati.
-            Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan.
-            Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.


2)        Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
-            Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus.
-            Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar.
-            Sering menyerang pada umur 36 minggu.
-            Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
-            Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
3)        Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
-            Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum.
-            Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas.
-            Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan.
-            Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
4)        Berak Kapur (Pullorum)
-            Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
-            Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi.
-            Penularan melalui kotoran.
-            Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Penyakit mudah menyerang, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Selain divaksin, pemberian nutrisi tambahan yang mengandung berbagai mineral penting seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan ketahanan tubuh dan pertumbuhan ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.
f.     Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
§  Pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
§  Pengapuran di dinding dan lantai kandang.
§  Selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.

KANDANG AYAM BROILER

Sebelum memulai usaha ternak broiler, peternak harus mempunyai kandang yang memenuhi syarat - syarat teknis dan kesehatan ternak, antara lain : tidak bocor waktu hujan, ventilasi cukup dan sinar matahari tidak dapat masuk secara langsung ke dalam kandang. Jarak antar kandang tidak terlalu rapat, dengan jarak minimal antar kandang selebar satu kandang. Saluran - saluran air atau pembuangan di sekitar kandang harus lancar. Lantai kandang harus miring ke satu atau dua arah untuk mempercepat proses pembersihan dan mencegah menggenangnya air di dalam kandang. Bahan-bahan dan konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama sehingga tidak cepat rusak ataupun membahayakan pekerja. Adapun perencanaan didalam membuat kandang ayam broiler adalah :
1. Perencanaan Kandang Ayam
Pada dasarnya, ada tiga faktor terpenting yang menyangkut gahan-gahan pemikiran dalam melaksanakan suatu perencanaan bangunan kandang.
Faktor-faktor tersebut ialah :
a. Ternak ayam dengan kebutuhan
Pada hakikatnya perencanaan suatu bangunan kandang ayam, sangat erat hubungannya dengan usaha manusia untuk mengurangi perngaruh langsung yang negative terhadap ayam yang dipelihara untuk kepentingan komersial agar kenyamanan ayam diperoleh ayam, akah diimbangi dengan tingkat karakteristik ekonomi yang optimal. Dengan demikian, perencanaan ditinjau dari segi bangunan maupun lingkungan mewajibkan adanya tanggung jawab yang besar dari perencanaan.
 b. Pengaruh iklim
Kedudukan bumi pada sumbunya selalu berubah-ubah dalam perjalanan bumi mengelilingi matahari. Maka masing-masing lintang pada bumi menerima panas matahari yang secara kuantitatif berbeda. Permukaan bumi mengalami pemanasan dan pendinginan yang disebabkan adanya energy matahari. Dan kita memahami bahwa energy bersifat konstan. Panas diatar dari matahari ke bumi melalui satu proses saja, yaitu proses radiasi. Radiasi ini mengalir dari ruang yang lebih panas menuju ruang yang lebih dingin. Matahari memancarkan suatu energy berupa spectrum yang besar dan luas, serta hanya sebagian saja yang dapat diketahui secara visual. Sebagian besar daripada panas yang diterima bumi berbentuk gelombang panjang, yaitu sinar infra merah. Jumlah panas yang diserap oleh bumi dalam setiap tahunnya seimbang dengan kehilangan panasnya atau pendinginannya. Karena sidat iklim, yang panas serta sangat lembab, maka perencanaan kandang harus menghindari pengaruh yang ridak menguntungkan dari kedua hal tersebut, dan menyelaraskan dengan kebutuhan ayam untuk tercapainya kenyamanan.
 c. Bahan bangunan
Berkaitan dengan penggunaan bahan bangunan untuk kandang, iklim memegang peranan penting terhadap pemilihan dan penggunaan bahan bangunan secara tetap, ekonomis, kontruktif dan awet. Panas matahari merupakan salah satu unsure penyebab ketidaknyamanan dalam ruang kandang. Selain itu, sinar matahari mengakibatkan suatu benda menjadi panas. Sebagaian dari sinar ini dipantulkan oleh benda tersebut, dan sebagaian pula dihisapnya. Dalam hal ini daya serap suatu bahan bangunan yang berwarna gelap terhadap sinar matahari sangat tinggi, dan sebaliknya bahan bangunan dengan warna muda lebih kecil kemampuannya untuk menyerap panas.
2. Dasar Perencanaan Kandang Tropis
Faktor  iklim yang harus diperhitungkan dalam merencanakan kandang ayam, agar tingkat kenyamanan ruangan kandang dapat tercapai. Sehubungan dengan ini hal-hal yang harus diperhatikan ialah suhu, kelembaban udara, pengaturan udara (ventilasi) dan seberapa besar tingkat radiasi panas matahari yang masuk. Hal-hal tersebut sangat berkaitan erat satu sama lain. Pengaturan udara yang baik, pemilihar bahan atap yang tepat, serta pembangunan di tempat yang tepat, bersanma-sama akan memberikan suasana nyaman dan aman bagi ayam. Sebab dengan itu semua suhu yang panas akibat radiasi yang kuat, atau tingkat kelembaban yang tidak sehat dapat diatasi. Khususnya mengenai tingkat radiasi sinar matahari, perencanaan kandang yang dilakukan dengan memperhitungkan pembayangan atap dan pembayangan dinding akan mengurangi pengaruhnya.
a. Indeks kenyamanan tropis
Ukuran kenyamanan di dalam ruang kandang, dipengaruhi oleh suhu udara, pergerakan udara, dan kelembaban udara. Indeks kenyamanan dalam prakteknya dilukiskan sebagai batas toleransi ayam yang dipelihara dalam ruangan kandang yang memiliki suhu udara 26º. Bila suhu udara dalam ruangan kandang melebihi 26ºC, secara langsung ayam akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ayam akan memilih banyak minum daripada banyak makan. Kenyamanan juga tergantung pada toleransi terhadap kelembaban udara, suhu udara di luar kandang, dan kecepatan angin.  Untuk memeprhitungkan kenyamanan ini dapat dipergunakan rumus :

 
     S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1 ku – 0,1 (37,8 - tl)√v

Keterangan :
S  = angka kenyamanan
tl  = suhu udara dalam kandang
ts  = suhu udara di luar kandang
ku  = kelembaban udara di dalam kandang
v  = kecepatan angin, pengukuran 0,5 di atas lantai
p  = angka konstan 10,6 untuk musim kemarau

   S
 Ukuran Kenyamanan Ayam
 - 3
 Sangat tidak nyaman
 - 2
 Tidak nyaman
 - 1
 Kurang nyaman
   0
 Batas minimal kenyamanan
 + 1
 Cukup nyaman
 + 2
 Nyaman
 + 3   – + 5
 Sangat nyaman
          Keterangan : Ukuran kenyamanan diperoleh dari : 26ºC – S

Contoh :
Seorang perencana kandang, memperoleh data dari 12  peternak.
Data 1 :  - Suhu udara dalam kandang 21ºC
-  Suhu udara di luar kandang 26ºC
-  Kelembaban udara 80 pCt
-  Kecepatan angin 5 m/sekon
Data 2 : -  Suhu udara dalam kandang 29ºC
- Suhu udara di luar kandang 31ºC
- Kelembaban udara 40 pCt
- Kecepatan angin 20 m/sekon
Ditanyakan :  Mengapa presntasi broiler dengan perlakuan yang sama pada kandang dengan data 1 lebih buruk disbanding pada kandang 2 ?

Perhitungan data 1
S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1 ku – 0,1 (37,8 - tl) : v
 = 10,6 + 11,75 + 8,0 – 3,75
 = 26,6ºC
Indeks kenyamanan tropis = 26ºC – 26,6ºC = -0,6

Perhitungan data 2
S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1 ku – 0,1 (37,8 - tl) : v
 = 10,6 + 15,0 + 4,0 – 3,90
 = 25,7ºC
Indeks kenyamanan tropis = 26ºC – 25,7ºC = 0,3

Kesimpulan :Meski suhu dalam kandang data 1 diketahui lebih rendah disbanding kandang data 2,   tetapi karena kelembaban udara tinggi serta kecepatan anginya rendah, maka indeks kenyamanan kandang data 1 negatif disbanding kandang dengan data 2.
b. Orientasi kandang terhadap matahari dan angin
Suhu udara dalam kandang, sangat dipengaruhi oleh adanya pergerakan udara. Baik tidaknya pergerakan udara, pada prinsipnya adalah akibat dari adanya matahari.
Faktor matahari dan angin sangat erat hubungannya dengan tata letak bangunan kandang yang direncanakan, sehingga dalam perencanaan terhadap tiga alternative
 Orientasi pendekatan katulistiwa.
 Orientasi dari segi matahari.
 Orientasi dari segi matahari dan angin.
Orientasi pendekatan pendekatan katulistiwa, merupakan orientasi ideal untuk perencanaan kandang yang terletak dekat dengan wilayah yang dilalui garis katulistiwa.
Orientasi dari segi matahari, merupakan orientasi ideal untuk perencanaan kandang yang terletak di daerah dataran tinggi, dengan memperhitungkan adanya angin gunung yang umumnya bergerak secara tetap dan nyaman.
Orientasi dari segi matahari dan angin, merupakan orientasi panduan untuk perencanaan kandang yang terletak di dataran rendah denganmemanfaatkan sifat angin yang kadang-kadang sangat kencang dan suhu udara rata-rata tinggi.
c. Memilih bahan atap kandang
Usahakan memilih bahan atap yang memiliki daya serap rendah terhadap panas, agar dapat mendukung indeks kenyamanan yang baik sesuai yang direncanakan. Bahan atap yang memiliki warna muda, adalah salah satu alternative yang pantas dipilih. Karena warna muda mempunyai daya serap panas relative rendah.

Karakteristik Daya Serap Bahan Atap Terhadap Panas
 Bahan Atap Kandang
Tingkat Penyerapan (%)
 Asben semen (baru)
40
 Asbes semen (lama)
70
 Seng berombak (baru)
74
 Seng berombak (lama)
90
 Genting merah muda (baru)
47
 Genting (lama)
65

d. Pedoman Perencanaan Kandang Tropis
Sebagai penuntun perencanaan kandang ayam di wilayah tropis, dapat dipergunakan tabel pedoman teknis berikut :
Pedoman Teknis Perencanaan Kandang
Daerah
Sudut Alpha ( α)
Sudut Betta ( β)
H (m)
Ls (m)
Lu (m)
I
30 ºC
25 ºC
2,50 m
1,40 m
1,15 m



3,00 m
1,70 m
1,40 m



3,50 m
2,00 m
1,65 m



4,50 m
2,30 m
1,85 m
II
25ºC
30ºC
2,50 m
1,15 m
1,40 m



3,00 m
1,40 m
1,70 m



3,50 m
1,65 m
2,00 m



4,00 m
1,85 m
2,30 m
III
20ºC
35ºC
2,50 m
0,90 m
1,75 m



3,00 m
1,10 m
2,10 m



3,50 m
1,30 m
2,45 m



4,00 m
1,45 m
2,85 m

Keterangan  :
Daerah I     : Indonesia sebelah Utara garis, Bukittinggi, Rengat, Pontianak, Samarinda, Donggala, dan P. Bacan
Daerah II    : Yang tidak termasuk daerah-daerah I dan III
Daerah III   : P.Jawa, Sunda Kecil, Irian Selatan.

Contoh :
Seorang peternak di Pontianak, ingin merencanakan kandang ayam broiler ukuran 3 x 4 m, tinggi 2,5 m. sesuai data sisa pekarangan rumah, hanya dapat dibuat 2 kandang.
1) Kandang membujur Utara – Selatan
2) Kandang membujur Barat – Timur

Ditanyakan :  
Lebar teritis atap pembayangan, sehingga sesuai dengan disain kandang ayam di daerah tropis.

Jawab :  Potianak terletak di daerah I

 e. Ventilasi kandang
Ventilasi dalam perencanaan kandang ayam yang baik, sangat penting untuk mewujudkan tingkat kenyamanan. Pertukaran udara yang berlangsung terus-menerus, menjaga kesegaran udara. Ventilasi yang baik dapat mengalirkan oksigen yang dibutuhkan dan mengeluarkan karbondioksida.
Perencanaan ventilasi harus memperhitungkan kapasitas kandang dan oksigen yang harus tersedia. Setiap berat hidup 1 kg ayam, minimal membutuhkan oksigen 739 ml/jam dan dalam waktu tersebut sekurang-kurangnya 711 ml karbodioksida dikeluarkan.
Bila ayam dalam ruang kandang aktif bergerak, maka kebutuhan akan oksigen menigkat sampai tiga kali lebih besar, berarti tersedianya oksigen dituntut untuk lebih banyak lagi. Begitu juga bila suhu dalam ruang kandang naik dan juga kelembaban udaranya di atas batas kenyamanan. Maka kondisi demikian berada dalam keadaan rawan, ayam mulai megap-megap, banyak minum, nafsu mengkonsumsi rasum berkurang.
Bila hal semacam itu ditemui, maka harus dicari alternative pemecahan agar sirkulasi udara tetap baik. Meka pengaturan udara dengan ventilasi harus sungguh-sungguh dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan, sehingga menjadi bermanfaat sesuai tujuannya, yaitu member rasa nyaman.







Interaksi yang Berkaitan Tersedianya O2 dan CO2

Interaksi Kenyamanan Kandang
O2  Yang ada
CO2 Yang ada
Keterangan CO
Normal
21%
0,03%
Pernafasan normal
Batas Normal
21%
3,00% - 4,00%
Pernafasan abnormal belum terjadi
Abnormal Pertama
15%
5,00% - 8,20 %
Pernafasan meningkat
Abnormal Kedua
11%
8,00% - 11,80%
Denyut nadi meningkat



Pernafasan terganggu
Abnormal Ketiga
7%
12,0% - 17,40%
Cekaman yang akut



Terjadinya kematian

Memperhatikan kemungkinan yang tidak diinginkan dari perencanaan kandang, ada dua permasalahan yang patut dipelajari.
1) Kandang yang terlalu luas tanpa didukung kecepatan angin yang cukup akan menyebabkan sirkulasi udara di dalam ruang kandang kurang baik.
Pemecahan : kandang dipersempit/diperpendek, atau digunakan kipas angin untuk memungkinkan pertukaran udara yang lebih baik.
2) Angin yang terlalu cepat, juga kurang efektif dalam menjamin pertukaran udara dalam ruang kandang.
Pemecahan : kecepatan angin perlu dikendalikan dengan membuat ventilasi silang.
f. Kandang Sistem Lantai
Kandang sistem lantai, secara umum menjadi pilihan pertama para peternak ayam broiler, karena secara ekonomis, lebih muda, lebih murah, terutama di lokasi peternakan yang banyak diperoleh bahan alas lantai seperti kulit gabah dari sisa penggilingan beras.
Namum dalam prakteknya, sanitasi kandang sistem lantai harus lebih rutin. Kelemahan kandang sistem ini justru timbul dair lantai yang basah. Dalam praktek, alas lantai harus secara teratur diaduk-aduk dan ditambah ketebalan, agar dampak negatif dapat dihindarkan. Memilih alas lantai yang mempunyai daya absorbs kebasahan yang tinggi adalah salah satu alternatif yang penting. Sebab bila alas kurang baik menyerap kebasahan, kelembaban ruang kandang akan tidak terkendali sehingga kemampuan ekonomis ayam broiler terhamabat.




Prestasi Broiler Dengan Beberapa Alas Lantai
Prestasi Rata-rata
Penggunaan Bahan Alas Lantai
Damen
Serbuk Kayu
Tatal Kayu
Kertas
Berat Badan
1,533 kg
1,613 kg
1,733 kg
1,595 kg
Konversi Makan
1,878 kg
1,733 kg
1,575 kg
1,837 kg
Berat Ekonimis
1,494 kg
1,574 kg
1,693 kg
1,556 kg
Keterangan : Broiler dipelihara sampai usia 49 hari

Selain masalah kebasahan lantai, penggunaan alas kandang secara terus-menerus tanpa penggantian, juga tidak ekonomis. Khususnya berkaitan dengan kadar ammonia dalam ruang kandang. Tingginya kadar ammonia, akan meningkatkan kemungkinan ayam broiler terserang penyakit radang pernafasan, gejala mata berair, kelopak mata yang lengket, konversi makanan burukm dan menyebabkan tingkat kematian tinggi. Disamping itum kualitas karkas broiler setelah dipotong sangat negatif.
Dasar pertimbangannya ialah :
1) Pada alas lantai kandang yang dipergunakan satu kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 15 – 20 ppm. Ini berkorelasi negative terhadap pertumbuhan pada usia minggu keempat dan kelima
2) Pada alas lantai kandang yang dipergunakan dua kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 21 – 50 ppm. Hal seperti ini meningkatkan kemungkinan terserang penyakit radang saluran pernafasan.
3) Pada atas lantai kandang yang dipergunakan tiga kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 51 – 70 ppm. Akibatnya ialah angka kematian meningkat tinggi.
Dengan memperhatikan kejadian yang bisa menghambat usaha ternak broiler, maka dianjurkan agar alas lantai yang digunakan sering diaduk-aduk dan ditambahkan alas lantai baru. Dengan demikian penggunaan alas lantai kandang secara berulang-ulang dan terus-menerus harus dihindarkan. Selain itu kadar amonia yang rendah, bisa dilakukan dengan menggunakan bahan alas lantai yang dicampur dengan pasir dan kapur dengan perbandingan 3 : 1 : 1. Pasir berfungsi meresapkan kebasahan, kapur berfungsi menetralisasi amonia.
 g. Kandang Sistem Panggung
Pengelolaan ayam broiler dalam kandang sistem panggung sangat efisien. Kandang ini tidak membutuhkan alas lantai kandang. Memang dari segi ekonomis biaya pembuatannya lebih mahal daripada kandang sistem lantai, tetapi untuk peternakan yang sulit mencari alas lantai kandang sisitem ini merupakan pilihan utama, disamping keuntungan yang diperoleh bisa dilakukan secara terpadu.
Lantai panggung kandang, secara ekonomis dapat dibuat dari bahan bangunan yang murah, seperti bamboo yang dibelah. Tentu saja kerapatan jarak harus diperhitungkan dengan baik. Biasanya jarak kerapatan tidak lebih dari 1,75 cm, agar terjadinya kematian akibat terperosok atau terjepit dalam jeruji lantai tidak terjadi sama sekali. Usaha ternak broiler dengan kandang sisitem panggung ini bisa dilakukan secara terpadu dengan usaha perikanan.
REKONSTRUKSI KANDANG :
OPEN ATAU CLOSE HOUSE-KAH PILIHAN ANDA?

Kandang dan ternak ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kandang merupakan “rumah” atau suatu tempat yang difungsikan untuk tempat berlindung bagi ayam, tempat melakukan aktivitas produksi dan reproduksinya serta tempat yang memberikan jaminan perlindungan bagi ternak dari berbagai gangguan binatang buas dan bahaya maling. Berdasarkan ini, maka pembangunan kandang untuk ayam perlu disesuaikan dengan kebutuhan ayam dan sesuai pula dengan kondisi keuagan yang dimiliki oleh peternak. Berbagai macam bentuk kandang sering diperdebatkan dalam hubungannya dengan fungsi kandang itu sendiri. “Pilihan model dan sistem kontruski kandang sebenarnya bukan disesuaikan dengan keinginan peternak namun perlu dipertimbangkan dari kenyamanan ayam yang dipelihara yang secara nyata akan memberikan hasilnya berupa daging dan telur,” papar Ir Ahmadi dari Charoen Pokphand Indonesia mengawali presentasinya pada event Indo Livestock 2008 di Jakarta Convention Centre tanggal 2 Juli 2008 lalu.

Kandang Sistem Terbuka

Menurut Ir Ahmadi, di lapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house baik sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralasakan sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami.Menurutnya, model kandang sistem terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila dibandingkan dengan model kandang sistem tertutup. Hal ini dikemukakannya berdasarkan pengalaman lapang yang dimilikinya dalam kurun waktu yang cukup lama. Di samping itu, model kandang sistem terbuka tidak sesuai lagi dengan perkembangan mutu genetic ayam ras saat ini, yakni ayam dengan strain-strain modern dengan tingkat pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan strain-strain ayam tempo dulu.
Sementara itu, pengetahuan sebagian peternak akan pentingnya kesehatan lingkungan untuk meningkatkankesehatan pribadi juga memberikan peluang pada renovasi atau rekonstruksi kandang ayam broiler dan layer model terbuka ke model tertutup.
Kandang model tertutup dimaksudkan untuk meminimalisir kontak antara ayam dengan kondisi lingkungan di luar kandang. Menurut Ir Ahmadi bahwa tujuan pembangunan kandang sistem tertutup adalah menciptakan lingkungan ideal dalam kandang, meningkatkan produktivitas ayam, efisiensi lahan dan tenaga kerja serta menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan. Namun sejauh ini rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup dihadapkan pada kendala modal yang dimiliki peternak masih jauh dari cukup untuk pengembangannya. Di samping itu, kendala lain yang dihadapi peternak adalah teknologi yang dipunyai masih kurang serta minimnya infrastruktur. Lalu apa yang dimaksud dengan kandang sistem tertutup?




Kandang Sistem Tertutup

Menurut Ir Ahmadi kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Berdasarkan ini, kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dipunyai ayam.
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30 0C. Sistem kedua adalah evaporative cooling sistem (ECS). Sistem ini memberikan benefit pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk daerah panas dengan suhu udara di atas 35 0C. Lalu dari mana sumber panas dan sumber uap airnya?Dijelaskan Ir Ahmadi bahwa sumber panas berasal dari ayam itu sendiri, sinar matahari yang ditransfer secara radiasi, panas dari brooder pada masa brooding dan panas dari proses ferementasi dalam sekam. Sementara itu sumberi uap air dikatakannya dapat berasal dari kelembaban lingkungan, proses evaporasi, sisa air yang dikeluarkan bersama dengan feses, dan air minum yang tumpah.

Rekonstruksi

Untuk rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup membutuhkan komponen-komponen seperti kandang, kipas, cooling pad, temptron yang berfungsi sebagai pengontrol utama, panel kontrol listrik, tirai untuk samping kanan dan kiri plafon, dan listrik yang bisa bersumber dari PLN dan Genset.
Namun dikatakan Ahmadi bahwa pada kandang model sistem tertutup tetap masih bisa dijumpai kegagalan-kegagalan. Kegagalan dimaksud akibat desain kandang yang kurang tepat, kurang memahami manajemen kandang tertutup, kurangnya perawatan peralatan kandang, permasalahan kipas terkait mutu dan kuantitasnya, sumber penerangan terkait sering padamnya, luas inlet yakni perbandingan luas area dengan kuantitas kipas yang dimiliki, program minimalisasi amoniak yang kurang efektif, posisi kandang satu dengan yang lainnya yang kurang diperhatikan, serta pemasangan tirai yang kurang rapat.
Dari sisi produktivitas sejauh ini kandang sistem tertutup terbukti memberikan performa terbaik bila dibandingkan dengan kandang sistem terbuka.Sementara itu Ir Jarot Rustanto juga dari Charoen Pokphand Indonesia menyatakan bahwa untuk ayam petelur sistem kandang tertutup mampu meningkatkan performa baik produksi telur maupun kualitas telur. Di samping itu, kontrol penyakit menular lebih mudah diantisipasi bila dibandingkan dengan kandang sistem terbuka. Terkait kualitas telur, Jarot menjelaskan bahwa telur yang dihasilkan warnanya coklat seragam, kerabang telur cukup keras, keretakan telur cukup rendah, warna kuning telur cerah, bentuk kuning telur cembung, dan putih telur cukup kental bila dibandingkan dengan telur yang dihasilkan layer dengan sistem terbuka. “Ini merupakan prestasi yang saat ini diraih oleh beberapa peternak binaan saya di daerah Jawa Timur yang sudah menerapakan sistem pemeliharaan dengan sistem kandang tertutup ini,” jelas Jarot. Di samping itu, harga telur dari kandang tertutup berbeda jauh dengan harga telur yang diproduksi dari kandang sistem terbuka. Lalu apa kendalanya? Modalkah atau kemauan peternak? Bila modal, ini merupakan alasan yang kurang tepat karena secara ekonomi, biaya per ekor ayam untuk ayam broiler hanya Rp 19.350 yang disesuaikan dengan usia ekonomi kandang dimaksud. (Daman Suska).























































KANDANG TERTUTUP
AYAM NYAMAN PETERNAK NYENYAK


Dengan kandang tertutup, peternak layer keuntungannya meningkat 67 %, sementara investasi hanya 7,4 % lebih tinggi. Tak seperti kandang broiler (ayam pedaging) umumnya, kandang di ujung jalanan Selopuro yang masuk wilayah Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu  tertutup rapat dari atas ke bawah oleh terpal. Hebatnya, dari kandang tersebut sama sekali tak tercium bau menyengat khas kandang ayam. Kandang yang menerapkan sistem tertutup (closed house) itu adalah milik Ispuana, wanita 52 tahun yang sudah 4 kali memanen broiler dari kandang itu. Peternak yang memulai usahanya sejak 2000 itu mengaku lega karena kandang barunya tak menimbulkan bau seperti kandang lamanya yang terbuka (opened house).
Dulu, gara-gara masalah bau dan lalat dari kandangnya yang terbuka itu, peternak plasma dari PT Semesta Mitra Sejahtera tersebut sempat terancam masuk bui. “Warga protes dengan keberadaan kandang (lama) saya yang berada di sekitar pemukiman. Mereka memaksa saya memindahkan kandang dan akan meminta Kapolsek (Kepala Polisi Sektor) setempat turun tangan jika saya ngeyel,” ujar Ispuana pahit.
Tak ada pilihan lain kecuali menyetujui desakan tersebut. Padahal ibu tiga anak ini telah membangun kandang di tanah miliknya itu secara permanen. “Saya bahkan sudah mengecor pondasi kandang,” lanjutnya setengah menyesal. Akhirnya Ispuana menyewa tanah di pinggiran desa dan membangun kandang baru dengan sistem tertutup. “Banyak yang bilang sistem tertutup lebih ramah lingkungan,” katanya.
Kasus penolakan warga atas keberadaan kandang yang dianggap menimbulkan polusi juga dialami Yono, peternak broiler di Selopuro. Bedanya, Yono dan kandangnya belum sampai diusir warga. Sebelum itu terjadi, pria 40 tahun itu telah berinisiatif merombak kandangnya dari sistem terbuka menjadi tertutup pada 2008. Hasilnya, bapak dua anak itu tak lagi dimusuhi tetangganya karena kandangnya kini sama sekali tak berbau. Bahkan penghasilannya jadi bertambah.
A.       Saatnya Closed House
Menurut Ahmadi, Manajer Layer Development PT Charoen Pokphand Indonesia wilayah Jawa Timur, penggunaan kandang tertutup sudah menjadi tuntutan. Bukan hanya dalam menghindari masalah sosial yang ditimbulkan oleh bau dan lalat, tapi juga bagi efisiensi usaha. “Performa optimal tercapai jika ayam merasa nyaman. Kenyamanan itu lebih mudah dicapai jika semua variabel yang mempengaruhi produktivitas ayam – termasuk kondisi mikroklimat – betul-betul bisa dikontrol. Satu-satunya jenis kandang yang bisa total mengkontrol mikroklimat adalah closed house,” urainya.
Kandang terbuka sulit menghindari pengaruh fluktuasi suhu dan cuaca di luar kandang. Menurut catatannya, rerata perbedaan suhu maksimum – minimum harian di Jawa Timur bisa mencapai 10o C – 12o C awal 2010 ini. Pada 2009, rentang suhu maksimum-minimum tahunan bahkan 18o C – 37o C. “Secara umum, pada kandang terbuka, meskipun sudah memainkan ketinggian kandang, konstruksi atap, dan kipas tetap saja tak menuntaskan masalah panasnya siang hari dan fluktuasi cuaca yang semakin ekstrem,” ungkapnya.
Di sisi lain, genetik ayam semakin menuntut kestabilan kondisi lingkungan agar potensi genetiknya bisa terekspresi maksimal. Secara teoritis kondisi nyaman bagi ayam ada pada  suhu 20°C  - 27°C dan kelembaban relatif 40% - 60%. Jika suhu melebihi  30°C maka ayam akan menunjukkan gejala stres karena panas dengan tanda nafas terengah hingga 200 kali per menit.
Di Indonesia, kelembaban udara rata-rata 70% - 80%. Kelembaban yang tinggi, dibarengi suhu lingkungan mendekati suhu tubuh ayam menyebabkan ayam sulit membuang panas tubuhnya. Karena selisih tekanan uap air di dalam tubuh dan di luar tubuh hampir seimbang, uap air di dalam tubuh ayam tak mudah keluar dari tubuh. Padahal, uap air merupakan salah satu media pembuang panas yang efektif.
Akibatnya, ayam harus bernafas lebih cepat untuk mengeluarkan uap air dari tubuhnya. Alih-alih nafas yang terengah-engah itu membantu membuang panas tubuh, kompensasi ini justru membuat energi terbuang percuma, sehingga mengganggu pertumbuhan ayam.
B.       Dongkrak Produktivitas Layer
Setiap tahun, kata Ahmadi, Indonesia kehilangan  potensi produksi telur 270 ribu ton karena performa layer (ayam petelur) yang rendah. Angka itu estimasi dari melesetnya produksi riil layer yang hanya tercapai 19 kg/ekor/tahun (60 minggu produktif). Angka ini jauh di bawah target produksi yang tercantum dalam buku manual strain, sebesar 22,1 kg/ekor/tahun atau 351 butir/ekor/tahu (setara hen house 96%). Sistem closed house pada budidaya layer akan mampu memperbaiki produksi telur 2 kg/ekor/tahun. FCR (Feed Convertion Ratio/rasio konversi pakan) yang idealnya 2,14 dengan total konsumsi pakan 47,3 kg/ekor/tahun, membengkak jadi 2,35 (atau lebih) dengan total konsumsi pakan 44,6 kg/ekor/tahun. Pada kandang tertutup, menurut Ahmadi, FCR mampu di angka 2,2.
Ahmadi menyatakan, dari data di atas  masih ada 14% peluang performa yang bisa diusahakan sebagai potensi keuntungan untuk peternak.
 Potensi itu bisa diubah menjadi performa produksi dengan cara memperbaiki sistem pemeliharaan. “Logika sederhananya, jika ayam dipenuhi kebutuhannya di tempat nyaman, maka ia bisa digenjot untuk berproduksi optimal mendekati potensi genetiknya,”tandasnya. Tak ada cara lain untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan manajemen kesehatan kecuali dengan closed house. Selain produktivitas ayam, efisiensi luas kandang meningkat. Ahmadi menyebut, pen baterai berukuran 1,2 m2 pada kandang terbuka hanya mampu diisi 6 – 8 ekor layer dengan fasilitas 6 titik nipple drinker. Sementara di kandang tertutup, baterai ini bisa diisi 12 ekor layer, namun cukup diberi 4 titik nipple saja.
C.       Bikin Broiler Cepat Panen
Keuntungan utama lain adalah bisa panen lebih cepat. Yono mencontohkan, pada umur 30 hari, broiler di kandang terbuka mencapai ukuran 1,3 – 1,4 kg. Pada umur yang sama, broiler di kandang tertutup bisa mencapai bobot 1,7 – 1,8 kg. Karena itu Yono kini bisa melakukan panen lebih cepat, yaitu pada umur 28 hari ketika ayam mencapai bobot 1,5 – 1,6 kg. Pertumbuhan yang baik di kandang tertutup ini menurut Kepala Unit Solo PT Primatama Karya Persada—produsen broiler, Widi Asmoro Sakti karena ayam terkondisikan sesuai nalurinya sehingga bisa tumbuh optimal.  Tingkat kematian juga jauh berkurang. Menurut Yono bisa jauh di bawah 3%. Sedangkan jika kandang terbuka, kematian masih berkisar 5%. Widi menambahkan keuntungan lain. “Posisi kandang open harus sejajar dengan sinar matahari sehingga membujur timur-barat. Kalau closed house tak harus seperti itu, bisa utara-selatan,” ujarnya.
Bertambahnya pendapatan dengan sistem tertutup, menurut Yono bukan karena adanya peningkatan margin (selisih) dari setiap ayam, tapi karena ada peningkatan populasi pada luasan lahan yang sama. “Margin masih sama, sekitar Rp 3.000 per ayam. Tapi keuntungan itu kini dikalikan dengan jumlah ayam yang jauh lebih besar,”ujarnya.

2 comments:

  1. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan










    saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    ReplyDelete
  2. Hotels near Caesars Casino, Las Vegas - MapyRO
    Hotels 1 과천 출장마사지 - 12 of 74 — Search for hotels 전주 출장마사지 near Caesars Casino in Las 울산광역 출장마사지 Vegas. 777 Las Vegas Blvd. 토토 꽁머니 South, Las Vegas, NV 89109. 강원도 출장안마 From MapYRO®.

    ReplyDelete