PETERNAK DENGAN SISTEM KEMITRAAN
1.
Biasanya jumlah minimal adalah 2k bibit / DOC.
2.
Peternak menyediakan lahan yang jauh dari penduduk
3.
Peternak menyediakan kandang untuk menampung 2k ayam
dgn area 8-12 ekor/m2 (tergantung suhu wilayah). Dan biaya pembuatan kandang
panggung tsb kira2 30jt
4.
DOC, pakan dan obat dipinjami perusahaan dan akan
dikurangi hasil penjualan.
5.
Harga DOC, pakan,obat dan harga penjualan disepakati di
awal
6.
Faktor2 yg membuat peternak rugi adalah :
v
Tingkat kematian yg tinggi (bisa2 malah nombok
TT)
v
Ayam berumur 40hr (panen) beratnya rata2 ga
sampe 2kg.
v
Kelalaian dalam mendeteksi perilaku ayam.
Contoh perhitungan :
Contoh perhitungan :
1.
MODAL
Ø
Modal tanah sewa 5 tahun rp. 5jt
Ø
modal kandang dan perlengkapan 30jt. (kandang
kapasitas 2k)
2.
MODAL
RUTIN/2bln
Ø
1 pegawai @1jt/bln = 2jt.
Ø
2K DOC @4k = 8jt
Ø
pakan ternak rata2 130 sak @250rb = 31,25jt.
Ø
obat 1jt
Ø
sekam/jerami 700k
Ø
obat2an setelah panen 1jt
Ø
LPG (pemanas untuk DOC) 600k
Total pengeluaran rutin =44,55jt
Jadi, jika kematian ayam 2% (40ekor) dan harga jual adalah 11.500 maka petani harus menyediakan ayam dgn berat rata2 1,98kg/ekor.
PENDAHULUAN
Kewirausahaan (enterprenuership) merupakan kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar , kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
tersedianya peluang(Drucker 1959). Tidak sedikit orang yang berhasil karena
memiliki kemampuan dan ketrampilan, namun juga tidak sedikit yang gagal karenu
suatu hal.
Latar belakang Indonesia
yang merupakan Negara berkembang, menyebabkan kemiskinan melanda sebagian besar
penduduk Indonesia .
Pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
mengakibatkan banyaknya pengangguran yang menyebabkan kesenjangan social serta
terciptanya kriminalitas dimana-mana. Mata pencaharian masyarakat Indonesia yang
sangat terbatas memaksa masyarakat untuk untuk berpikir kreatif dan menciptakan
lapangan pekerjaannya sendiri. Penduduk yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang unik dapat membantu menyerap tenaga kerja yang telah lama
menganggur, untuk mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk menghidupi
keluarganya dan bertahan hidup. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan
pemerintah untuk mengentas kemiskinan dan terciptanya kesejahteraan
dimasyarakat. Pewirausaha yang dapat melihat dan menciptakan peluang serta
tekun melakukan berbagai inovasi akan dapat bersaing dengan baik ditengah
berbagai himpitan dalam bersaing. Para pelaku
usaha yang berhasil senantiasa memiliki jiwa yang penuh percaya diri, optimis,
memiliki inisiatif serta memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan
serta berani mengambil berbagai resiko.
Kebutuhan gizi dan protein oleh masyarakat merupakan suatu hal yang
mutlak. Kebutuhan ini dapat diperoleh salah satunya dari daging ayam. Daging
ayam merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh penduduk Indonesia,
dan permintaan akan daging ayam saat ini mengalami peningkatan yang cukup
signifikan sehingga mendorong pemerintah untuk mencanangkan program PIR (
Proyek Inti Rakyat ) di bidang Perunggasan yang didasari oleh Peraturan
Pemerintah PP No.14/tahun 1987 yang diharapkan dapat memenuhi permintaan
masyarakat akan protein hewani tersebut.
Hal itu juga yang mendorong penulis untuk mengambil topik tentang Proyek
Inti Rakyat di Bidang Perunggasan yaitu Peternakan Ayam Broiler yang juga
menjadi sentra peternakan di daerah.Dalam makalah ini penulis membatasi
pembahasan peternakan ayam broiler yang bersistem “ kemitraan”.
PROGRAM
INTI RAKYAT – PERUNGGASAN
CV
. INAWAN JAYA
Berdasarkan budaya masyarakat di desa Cepokorejo Kecamatan Palang
Kabupaten Tuban yang merupakan sentra industri perunggasan maka pada tahun 2002
Bapak Hermanu Andi Prakosa memulai usaha peternakan ayam broiler yang diberi
nama “ UD. INAWAN JAYA “ yang merupakan perusahaan peternakan perorangan dengan
system “ kemitraan “.Sistem peternakan kemitraan dipilih oleh peternak
dikarenakan budaya masyarakat desa cepokorejo yang merupakan sentra industri
perunggasan, selain itu dengan usaha peternakan system kemitraan, peternak
dimudahkan dalam system pemasaran hasil produksi karena petenak sudah
mendapatkan jatah pembeli yang dikirim langsung dari perusahaan yang dalam hal
ini adalah ini “PT. SEMESTA INDAH SEJAHTERA”.
Pada Tahun 2002 “CV. INAWAN JAYA” mulai dirintis dengan kapasitas produksi
sebesar 3000 ekor, kemudian seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada
tahun 2007 kapasitas produksi meningkat menjadi 7000 ekor yang kemudian
meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 11.000 ekor yang berjalan sampai
sekarang.Modal awal yang dibutuhkan “CV. INAWAN JAYA” untuk mengopersaikan
peternakan ayam broiler yang berkapasitas produksi sebesar 11.000 ekor adalah
sebagai berikut :
1)
Pembelian tanah seluas 11.000 m2 : @ per m2
= Rp 33.000.000,-
2)
Biaya Pembuatan kandang & peralatan = Rp 20.000.000,-
3)
Total Biaya =
Rp 53.000.000,-
Bangunan berupa
kandang “CV. INAWAN JAYA” berangka bambu yang diperkuat kayu, beratap genting,
tiang penyangga kandang menggunakan Pasangan batu. Peralatan ternak berupa :
Peralatan makan (Galon 12 Kg), Peralatan minum (Otomatis) dll.
Sebelum memulai usaha peternakan ini, peternak harus mendapatkan izin
usaha yang berupa SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) & TDP (Tanda Daftar
Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan, mengurus NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak.kemudian untuk usaha
dengan system kemitraan juga harus mengurus izin usaha kemitraan dengan
perusahaan induk yang dalam hal ini adalAh “PT. SEMESTA MITRA SEJAHTERA”.
Karyawan tetap
“CV. INAWAN JAYA” sebanyak 3 orang diberi gaji sebesar Rp 300.000 / 1000 ekor
ayam. Biaya Operasional yang dikeluarkan adalah Rp 250.000 / 1000 ekor selama
35 hari masa proses produksi.Pengoperasian peternakan kemitraan berdasarkan
pada harga garansi dari perusahaan induk yang sebagai berikut :
I.
Harga Bahan Baku
:
DOC (Day Old Chick)(Bibit ayam) = Rp 3.200,- / Ekor
II.
Pakan :
Ø
S10 (Untuk ayam 0-3 hari) = Rp 4.850,- / Ekor
Ø
S11 (Untuk ayam 4-11 hari) = Rp 4.800,- / Ekor
Ø
S12 (Untuk ayam 11- masa panen) = Rp 4.775,- /
Ekor
Ø
DOC (Day Old Chick)(Bibit ayam) = Rp 3.200,- /
Ekor
III.
Obat : Berdasarkan Price List Wilayah JATIM + PPN 10%
IV. Harga Jual
Ayam :
Berat
badan
(Kg
/ Ekor)
|
Harga
Jual
|
<>
|
11,290
|
1.00
– 1.19
|
11,140
|
1.20
– 1.39
|
11,050
|
1.40
– 1.59
|
11,040
|
1.60
– 1.79
|
11,100
|
1.80
– 1.99
|
11,200
|
2.00
- Up
|
11,220
|
Catatan : Harga DOC (Day Old Chick) berubah setiap periode tebar bibit.
Pembeli ayam siap panen untuk peternak kemitraan ditentukan atau dikirim
oleh peternak oleh perusahaan induk dan dengan harga yang telah ditentukan
pula, jadi keuntungannya peternak tidak perlu bersusah payah mencari pembeli
dan tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga jual ayam di pasaran.
Perhitungan laba
/ rugi dari peternak kemitraan didapatkan dari : Biaya – biaya Panen (Berat
daging ayam) dibandingkan dengan harga DOC, Pakan, Obat-obatan, operasonal
& Gaji karyawan.Kira-kira dapat digambarkan seperti contoh berikut :
1.
Panen
sebanyak 10,000 ekor dengan berat rata-rata @2.00 Kg.
( 20,000 kg x Rp 11,220 = Rp 224,400,000,-)
DOC = 10,000 ekor x Rp 3,200,- =
Rp 32,000,000,-
S10 = (50 bags x 60 Kg) x Rp
4,850,- =
Rp 14,550,000,-
S11 = (200 bags x 60 Kg) x Rp 4,800,- =
Rp 57,600,000,-
S12 = (267 bags x 60 Kg) x Rp
4,775,- = Rp 76,495,500,-
Obat = Rp 2,000,000,- = Rp 2000,000,-
Total Bruto
= Rp 182,645,500,-
2.
Perhitungan
Usaha = Harga Panen - (DOC + Pakan + Obat )
= Rp 224, 400,000 - ( Rp 182,645,500)
= Rp 41,754,500,-
3.
Perhitungan laba/rugi
Operasional = Rp 250,000,- x 10 = Rp 2,500,000,-
Gaji = Rp 300,000,- x 10 = Rp
3,000,000,-
Total =
Rp 5,500,000,-
4.
Laba/rugi CV
INAWAN JAYA
= Perhitungan
usaha – (operasional + gaji)
= Rp 41,754,500 – Rp 5,500,000 = +Rp 36,254,500,-
Ket : jadi penghasilan CV INAWAN JAYA laba sebesar Rp 36,254,500,-
TUTORIAL CARA BERTERNAK
AYAM
PEDAGING (BROILER)
A. BUDIDAYA AYAM PEDAGING
(BROILER)
Ayam
Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan
daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Berternak ayam pedaging
hasilnya sangat menjanjikan. Apalagi permintaan pasar yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Bagi Anda yang berminat untuk memulai usaha berternak ayam,
untuk bisa memberi hasil yang maksimal, Anda bisa memulainya dengan membaca
tutorial dibawah ini.
B. PEMILIHAN
BIBIT
Bibit yang baik
mempunyai ciri :
Ø
Gesit dan lincah bergerak
Ø
Tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat)
Ø
Bulu
bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta
lubang kotoran (anus) bersih
C. KANDANG
a.
Tipe kandang:
·
Bentuk panggung: lantai kandang
lebih bersih, karena kotoran langsung jatuh kebawah. Tidak memerlukan alas
kandang, sehingga pengelolaan lebih efisien. Tapi biaya pembuatan lebih mahal.
·
Bentuk tanpa panggung (litter):
memerlukan alas kandang yang setiap panen harus diganti, mudah dibuat dan lebih
murah.
b. Lokasi
kandang
·
Jauh dari pemukiman penduduk
·
Mudah dicapai sarana transportasi
·
Terdapat sumber air
·
Arahnya membujur dari timur ke barat
c. Ventilasi
kandang yang baik
d. Suhu
ideal dalam kandang
·
umur 01-07 hari suhu ideal 34-32 derajat celcius
·
umur 08-14 hari suhu ideal 29-27 derajat celcius
·
umur 15-21 hari suhu ideal 26-25 derajat celcius
·
umur 22-28 hari suhu ideal 24-23 derajat celcius
·
umur 29-35 hari suhu ideal 23-21 derajat celcius
e. Kepadatan kandang
Untuk daerah tropis seperti Indonesia
adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat
terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun,
ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang
penyakit.
C. TATA
LAKSANA PEMELIHARAAN
a. Awal
pemeliharaan
Kandang ditutupi
plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan
seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh.
b. Pakan
Pakan merupakan 70%
biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi)
yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian
pakan dengan sistem ad libitum yaitu selalu tersedia/tidak dibatasi.
Apabila menggunakan
pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan
ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap, yaitu:
§ Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur
1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%.
§ Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas
20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %.Jenis pakan biasanya
tertulis pada kemasannya. Untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam
broiler bisa ditambahkankan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan
dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak
dan lengkap.
Efisiensi pakan
dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah,
jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan iketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :Berat total ayam hasil panen =1000 x 2 = 2000 kgFCR = 3125 : 2000 = 1,6Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Contoh perhitungan iketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :Berat total ayam hasil panen =1000 x 2 = 2000 kgFCR = 3125 : 2000 = 1,6Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
c. Vaksinasi
Vaksinasi adalah
pemasukan vaksin ke tubuh ayam untuk kekebalan terhadap penyakit. Vaksinasi
penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode
tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND
Lasotta melalui suntikan atau air minum.
d.
Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7)
Anak ayam
dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang
ditambah cairan penambah nutrisi dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau
VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti
energi yang hilang selama transportasi.
Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2 setelah pemindahan
dan seterusnya, air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan VITERNA
Plus (nutrisi tambahan) dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari. Dilakukanan
saat pemberian air minum yang pertama saja. Pada hari ke-4 lakukan vaksinasi.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14)
Pemeliharaan minggu
kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih
ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu
kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21)
Pemanas sudah dapat
dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per
ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan
vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau
air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum
untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Pada saat pemberian
vaksin tersebut juga tetap ditambah VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28)
Pada hari ke 22
pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah
lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol
tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal
1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.
Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai
rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35)
Pada minggu ini,
yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah
kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan
penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan
adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga
dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik
mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke 36-42)
Jika ingin
diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap
ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan
yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
e.
Penyakit
Penyakit yang sering
menyerang ayam broiler yaitu :
1)
Tetelo (Newcastle Disease/ND)
-
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan
sel darah.
-
Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun,
diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul
gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang
akhirnya mati.
-
Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah
menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan.
-
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk
mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar
lantai kandang tetap kering.
2)
Gumboro (Infectious Bursal
Disease/IBD)
-
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus.
-
Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka
bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh
bergetar-getar.
-
Sering menyerang pada umur 36 minggu.
-
Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak
langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
-
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat
dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
3)
Penyakit Ngorok (Chronic
Respiratory Disease)
-
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan
oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum.
-
Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus
keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas.
-
Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai,
mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan.
-
Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui
perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang
sesuai.
4)
Berak Kapur (Pullorum)
-
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah
terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah
kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella
pullorum.
-
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi.
-
Penularan melalui kotoran.
-
Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan,
yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Penyakit mudah
menyerang, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak
disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek.
Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu
panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang
disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan
sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Selain divaksin,
pemberian nutrisi tambahan yang mengandung berbagai mineral penting seperti N,
P, K, Ca, Mg, Fe serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan
ketahanan tubuh dan pertumbuhan ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan
mengurangi bau kotoran.
f.
Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang
harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
§ Pencucian
kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
§ Pengapuran
di dinding dan lantai kandang.
§ Selanjutnya
dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
KANDANG
AYAM BROILER
Sebelum memulai usaha
ternak broiler, peternak harus mempunyai kandang yang memenuhi syarat - syarat
teknis dan kesehatan ternak, antara lain : tidak bocor waktu hujan, ventilasi
cukup dan sinar matahari tidak dapat masuk secara langsung ke dalam kandang.
Jarak antar kandang tidak terlalu rapat, dengan jarak minimal antar kandang
selebar satu kandang. Saluran - saluran air atau pembuangan di sekitar kandang
harus lancar. Lantai kandang harus miring ke satu atau dua arah untuk
mempercepat proses pembersihan dan mencegah menggenangnya air di dalam kandang.
Bahan-bahan dan konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama sehingga tidak
cepat rusak ataupun membahayakan pekerja. Adapun perencanaan didalam membuat kandang
ayam broiler adalah :
1. Perencanaan Kandang Ayam
Pada dasarnya, ada tiga faktor terpenting yang menyangkut gahan-gahan
pemikiran dalam melaksanakan suatu perencanaan bangunan kandang.
Faktor-faktor tersebut ialah :
a. Ternak ayam dengan kebutuhan
Pada hakikatnya perencanaan suatu bangunan kandang ayam, sangat erat
hubungannya dengan usaha manusia untuk mengurangi perngaruh langsung yang
negative terhadap ayam yang dipelihara untuk kepentingan komersial agar
kenyamanan ayam diperoleh ayam, akah diimbangi dengan tingkat karakteristik
ekonomi yang optimal. Dengan demikian, perencanaan ditinjau dari segi bangunan
maupun lingkungan mewajibkan adanya tanggung jawab yang besar dari perencanaan.
b. Pengaruh iklim
Kedudukan bumi pada sumbunya selalu berubah-ubah dalam perjalanan bumi
mengelilingi matahari. Maka masing-masing lintang pada bumi menerima panas
matahari yang secara kuantitatif berbeda. Permukaan bumi mengalami pemanasan
dan pendinginan yang disebabkan adanya energy matahari. Dan kita memahami bahwa
energy bersifat konstan. Panas diatar dari matahari ke bumi melalui satu proses
saja, yaitu proses radiasi. Radiasi ini mengalir dari ruang yang lebih panas
menuju ruang yang lebih dingin. Matahari memancarkan suatu energy berupa
spectrum yang besar dan luas, serta hanya sebagian saja yang dapat diketahui
secara visual. Sebagian besar daripada panas yang diterima bumi berbentuk
gelombang panjang, yaitu sinar infra merah. Jumlah panas yang diserap oleh bumi
dalam setiap tahunnya seimbang dengan kehilangan panasnya atau pendinginannya.
Karena sidat iklim, yang panas serta sangat lembab, maka perencanaan kandang
harus menghindari pengaruh yang ridak menguntungkan dari kedua hal tersebut,
dan menyelaraskan dengan kebutuhan ayam untuk tercapainya kenyamanan.
c. Bahan bangunan
Berkaitan dengan penggunaan bahan bangunan untuk kandang, iklim memegang
peranan penting terhadap pemilihan dan penggunaan bahan bangunan secara tetap,
ekonomis, kontruktif dan awet. Panas matahari merupakan salah satu unsure
penyebab ketidaknyamanan dalam ruang kandang. Selain itu, sinar matahari
mengakibatkan suatu benda menjadi panas. Sebagaian dari sinar ini dipantulkan
oleh benda tersebut, dan sebagaian pula dihisapnya. Dalam hal ini daya serap
suatu bahan bangunan yang berwarna gelap terhadap sinar matahari sangat tinggi,
dan sebaliknya bahan bangunan dengan warna muda lebih kecil kemampuannya untuk
menyerap panas.
2. Dasar Perencanaan Kandang Tropis
Faktor
iklim yang harus diperhitungkan dalam merencanakan kandang ayam, agar
tingkat kenyamanan ruangan kandang dapat tercapai. Sehubungan dengan ini
hal-hal yang harus diperhatikan ialah suhu, kelembaban udara, pengaturan udara
(ventilasi) dan seberapa besar tingkat radiasi panas matahari yang masuk.
Hal-hal tersebut sangat berkaitan erat satu sama lain. Pengaturan udara yang
baik, pemilihar bahan atap yang tepat, serta pembangunan di tempat yang tepat,
bersanma-sama akan memberikan suasana nyaman dan aman bagi ayam. Sebab dengan
itu semua suhu yang panas akibat radiasi yang kuat, atau tingkat kelembaban
yang tidak sehat dapat diatasi. Khususnya mengenai tingkat radiasi sinar
matahari, perencanaan kandang yang dilakukan dengan memperhitungkan pembayangan
atap dan pembayangan dinding akan mengurangi pengaruhnya.
a. Indeks kenyamanan tropis
Ukuran kenyamanan di dalam ruang kandang, dipengaruhi
oleh suhu udara, pergerakan udara, dan kelembaban udara. Indeks kenyamanan
dalam prakteknya dilukiskan sebagai batas toleransi ayam yang dipelihara dalam
ruangan kandang yang memiliki suhu udara 26º. Bila suhu udara dalam ruangan
kandang melebihi 26ºC, secara langsung ayam akan mengalami kesulitan dalam
beradaptasi dengan lingkungan. Ayam akan memilih banyak minum daripada banyak
makan. Kenyamanan juga tergantung pada toleransi terhadap kelembaban udara, suhu
udara di luar kandang, dan kecepatan angin. Untuk memeprhitungkan kenyamanan ini dapat
dipergunakan rumus :
|
S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1
ku – 0,1 (37,8 - tl)√v
Keterangan :
S = angka kenyamanan
tl = suhu udara dalam kandang
ts = suhu udara di luar kandang
ku = kelembaban udara di dalam kandang
v = kecepatan angin, pengukuran 0,5 di atas lantai
p = angka konstan 10,6 untuk musim kemarau
S
|
Ukuran Kenyamanan Ayam
|
- 3
|
Sangat tidak nyaman
|
- 2
|
Tidak nyaman
|
- 1
|
Kurang nyaman
|
0
|
Batas minimal kenyamanan
|
+ 1
|
Cukup nyaman
|
+ 2
|
Nyaman
|
+ 3 – + 5
|
Sangat nyaman
|
Keterangan : Ukuran kenyamanan
diperoleh dari : 26ºC – S
Contoh :
Seorang perencana kandang, memperoleh data dari 12
peternak.
Data 1 : - Suhu udara dalam
kandang 21ºC
- Suhu udara di luar kandang 26ºC
- Kelembaban udara 80 pCt
- Kecepatan angin 5 m/sekon
Data 2 : - Suhu udara dalam kandang 29ºC
- Suhu udara di luar kandang 31ºC
- Kelembaban udara 40 pCt
- Kecepatan angin 20 m/sekon
Ditanyakan : Mengapa
presntasi broiler dengan perlakuan yang sama pada kandang dengan data 1 lebih
buruk disbanding pada kandang 2 ?
Perhitungan data 1
S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1 ku – 0,1 (37,8 -
tl) : v
= 10,6 + 11,75 + 8,0 – 3,75
= 26,6ºC
Indeks kenyamanan tropis = 26ºC – 26,6ºC = -0,6
Perhitungan data 2
S = p + 0,25 (tl + ts) + 0,1 ku – 0,1 (37,8 -
tl) : v
= 10,6 + 15,0 + 4,0 – 3,90
= 25,7ºC
Indeks kenyamanan tropis = 26ºC – 25,7ºC = 0,3
Kesimpulan :Meski suhu dalam kandang data 1 diketahui
lebih rendah disbanding kandang data 2, tetapi karena kelembaban udara tinggi serta
kecepatan anginya rendah, maka indeks kenyamanan kandang data 1 negatif
disbanding kandang dengan data 2.
b. Orientasi kandang terhadap matahari dan angin
Suhu udara dalam kandang, sangat dipengaruhi oleh
adanya pergerakan udara. Baik tidaknya pergerakan udara, pada prinsipnya adalah
akibat dari adanya matahari.
Faktor matahari dan angin sangat erat hubungannya dengan tata letak
bangunan kandang yang direncanakan, sehingga dalam perencanaan terhadap tiga
alternative
Orientasi pendekatan katulistiwa.
Orientasi dari segi matahari.
Orientasi dari segi matahari dan angin.
Orientasi pendekatan pendekatan katulistiwa, merupakan
orientasi ideal untuk perencanaan kandang yang terletak dekat dengan wilayah
yang dilalui garis katulistiwa.
Orientasi dari segi matahari, merupakan orientasi ideal untuk perencanaan
kandang yang terletak di daerah dataran tinggi, dengan memperhitungkan adanya
angin gunung yang umumnya bergerak secara tetap dan nyaman.
Orientasi dari segi matahari dan angin, merupakan
orientasi panduan untuk perencanaan kandang yang terletak di dataran rendah
denganmemanfaatkan sifat angin yang kadang-kadang sangat kencang dan suhu udara
rata-rata tinggi.
c. Memilih bahan atap kandang
Usahakan memilih bahan atap yang memiliki daya serap rendah terhadap
panas, agar dapat mendukung indeks kenyamanan yang baik sesuai yang
direncanakan. Bahan atap yang memiliki warna muda, adalah salah satu
alternative yang pantas dipilih. Karena warna muda mempunyai daya serap panas relative
rendah.
Karakteristik
Daya Serap Bahan Atap Terhadap Panas
Bahan Atap Kandang
|
Tingkat
Penyerapan (%)
|
Asben semen (baru)
|
40
|
Asbes semen (lama)
|
70
|
Seng berombak (baru)
|
74
|
Seng berombak (lama)
|
90
|
Genting merah muda (baru)
|
47
|
Genting (lama)
|
65
|
d. Pedoman Perencanaan Kandang Tropis
Sebagai penuntun perencanaan kandang ayam di wilayah
tropis, dapat dipergunakan tabel pedoman teknis berikut :
Pedoman Teknis Perencanaan Kandang
Daerah
|
Sudut
Alpha ( α)
|
Sudut
Betta ( β)
|
H
(m)
|
Ls
(m)
|
Lu
(m)
|
I
|
30
ºC
|
25
ºC
|
2,50
m
|
1,40
m
|
1,15
m
|
|
|
|
3,00
m
|
1,70
m
|
1,40
m
|
|
|
|
3,50
m
|
2,00
m
|
1,65
m
|
|
|
|
4,50
m
|
2,30
m
|
1,85
m
|
II
|
25ºC
|
30ºC
|
2,50
m
|
1,15
m
|
1,40
m
|
|
|
|
3,00
m
|
1,40
m
|
1,70
m
|
|
|
|
3,50
m
|
1,65
m
|
2,00
m
|
|
|
|
4,00
m
|
1,85
m
|
2,30
m
|
III
|
20ºC
|
35ºC
|
2,50
m
|
0,90
m
|
1,75
m
|
|
|
|
3,00
m
|
1,10
m
|
2,10
m
|
|
|
|
3,50
m
|
1,30
m
|
2,45
m
|
|
|
|
4,00
m
|
1,45
m
|
2,85
m
|
Keterangan
:
Daerah I : Indonesia
sebelah Utara garis, Bukittinggi, Rengat, Pontianak ,
Samarinda, Donggala, dan P. Bacan
Daerah II : Yang tidak
termasuk daerah-daerah I dan III
Daerah III : P.Jawa, Sunda
Kecil, Irian Selatan.
Contoh :
Seorang peternak di Pontianak, ingin merencanakan kandang ayam broiler
ukuran 3 x 4 m, tinggi 2,5 m. sesuai data sisa pekarangan rumah, hanya dapat
dibuat 2 kandang.
1) Kandang membujur Utara – Selatan
2) Kandang membujur Barat – Timur
Ditanyakan :
Lebar teritis atap pembayangan, sehingga sesuai
dengan disain kandang ayam di daerah tropis.
Jawab : Potianak terletak di daerah I
e. Ventilasi kandang
Ventilasi dalam perencanaan kandang ayam yang baik,
sangat penting untuk mewujudkan tingkat kenyamanan. Pertukaran udara yang
berlangsung terus-menerus, menjaga kesegaran udara. Ventilasi yang baik dapat
mengalirkan oksigen yang dibutuhkan dan mengeluarkan karbondioksida.
Perencanaan ventilasi harus memperhitungkan kapasitas kandang dan oksigen
yang harus tersedia. Setiap berat hidup 1 kg ayam, minimal membutuhkan oksigen
739 ml/jam dan dalam waktu tersebut sekurang-kurangnya 711 ml karbodioksida
dikeluarkan.
Bila ayam dalam ruang kandang aktif bergerak, maka
kebutuhan akan oksigen menigkat sampai tiga kali lebih besar, berarti
tersedianya oksigen dituntut untuk lebih banyak lagi. Begitu juga bila suhu
dalam ruang kandang naik dan juga kelembaban udaranya di atas batas kenyamanan.
Maka kondisi demikian berada dalam keadaan rawan, ayam mulai megap-megap,
banyak minum, nafsu mengkonsumsi rasum berkurang.
Bila hal semacam itu ditemui, maka harus dicari
alternative pemecahan agar sirkulasi udara tetap baik. Meka pengaturan udara
dengan ventilasi harus sungguh-sungguh dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan,
sehingga menjadi bermanfaat sesuai tujuannya, yaitu member rasa nyaman.
Interaksi
yang Berkaitan Tersedianya O2 dan CO2
Interaksi Kenyamanan Kandang
|
O2 Yang ada
|
CO2 Yang ada
|
|
|
21%
|
0,03%
|
Pernafasan normal
|
Batas Normal
|
21%
|
3,00% - 4,00%
|
Pernafasan abnormal belum terjadi
|
Abnormal Pertama
|
15%
|
5,00% - 8,20 %
|
Pernafasan meningkat
|
Abnormal Kedua
|
11%
|
8,00% - 11,80%
|
Denyut nadi meningkat
|
|
|
|
Pernafasan terganggu
|
Abnormal Ketiga
|
7%
|
12,0% - 17,40%
|
Cekaman yang akut
|
|
|
|
Terjadinya kematian
|
Memperhatikan kemungkinan yang tidak diinginkan dari perencanaan kandang,
ada dua permasalahan yang patut dipelajari.
1) Kandang yang terlalu luas tanpa didukung
kecepatan angin yang cukup akan menyebabkan sirkulasi udara di dalam ruang
kandang kurang baik.
Pemecahan : kandang dipersempit/diperpendek, atau digunakan kipas angin
untuk memungkinkan pertukaran udara yang lebih baik.
2) Angin yang terlalu cepat, juga kurang efektif
dalam menjamin pertukaran udara dalam ruang kandang.
Pemecahan : kecepatan angin perlu dikendalikan dengan membuat ventilasi
silang.
f. Kandang Sistem Lantai
Kandang sistem lantai, secara umum menjadi pilihan
pertama para peternak ayam broiler, karena secara ekonomis, lebih muda, lebih
murah, terutama di lokasi peternakan yang banyak diperoleh bahan alas lantai
seperti kulit gabah dari sisa penggilingan beras.
Namum dalam prakteknya, sanitasi kandang sistem lantai harus lebih rutin.
Kelemahan kandang sistem ini justru timbul dair lantai yang basah. Dalam
praktek, alas lantai harus secara teratur diaduk-aduk dan ditambah ketebalan,
agar dampak negatif dapat dihindarkan. Memilih alas lantai yang mempunyai daya
absorbs kebasahan yang tinggi adalah salah satu alternatif yang penting. Sebab
bila alas kurang baik menyerap kebasahan, kelembaban ruang kandang akan tidak
terkendali sehingga kemampuan ekonomis ayam broiler terhamabat.
Prestasi
Broiler Dengan Beberapa Alas Lantai
Prestasi
Rata-rata
|
Penggunaan
Bahan Alas Lantai
|
|||
Damen
|
Serbuk
Kayu
|
Tatal
Kayu
|
Kertas
|
|
Berat Badan
|
1,533
kg
|
1,613
kg
|
1,733
kg
|
1,595
kg
|
Konversi Makan
|
1,878
kg
|
1,733
kg
|
1,575
kg
|
1,837
kg
|
Berat Ekonimis
|
1,494
kg
|
1,574
kg
|
1,693
kg
|
1,556
kg
|
Keterangan : Broiler dipelihara sampai usia 49 hari
Selain masalah kebasahan lantai, penggunaan alas
kandang secara terus-menerus tanpa penggantian, juga tidak ekonomis. Khususnya
berkaitan dengan kadar ammonia dalam ruang kandang. Tingginya kadar ammonia,
akan meningkatkan kemungkinan ayam broiler terserang penyakit radang
pernafasan, gejala mata berair, kelopak mata yang lengket, konversi makanan
burukm dan menyebabkan tingkat kematian tinggi. Disamping itum kualitas karkas
broiler setelah dipotong sangat negatif.
Dasar pertimbangannya ialah :
1) Pada alas lantai kandang yang dipergunakan
satu kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 15 –
20 ppm. Ini berkorelasi negative terhadap pertumbuhan pada usia minggu keempat
dan kelima
2) Pada alas lantai kandang yang dipergunakan
dua kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 21 – 50
ppm. Hal seperti ini meningkatkan kemungkinan terserang penyakit radang saluran
pernafasan.
3) Pada atas lantai kandang yang dipergunakan
tiga kali, tanpa penambahan alas lantai baru, kadar amonia bisa mencapai 51 –
70 ppm. Akibatnya ialah angka kematian meningkat tinggi.
Dengan memperhatikan kejadian yang bisa menghambat
usaha ternak broiler, maka dianjurkan agar alas lantai yang digunakan sering
diaduk-aduk dan ditambahkan alas lantai baru. Dengan demikian penggunaan alas
lantai kandang secara berulang-ulang dan terus-menerus harus dihindarkan.
Selain itu kadar amonia yang rendah, bisa dilakukan dengan menggunakan bahan
alas lantai yang dicampur dengan pasir dan kapur dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Pasir berfungsi meresapkan kebasahan, kapur berfungsi menetralisasi amonia.
g. Kandang Sistem Panggung
Pengelolaan ayam broiler dalam kandang sistem panggung
sangat efisien. Kandang ini tidak membutuhkan alas lantai kandang. Memang dari
segi ekonomis biaya pembuatannya lebih mahal daripada kandang sistem lantai,
tetapi untuk peternakan yang sulit mencari alas lantai kandang sisitem ini
merupakan pilihan utama, disamping keuntungan yang diperoleh bisa dilakukan
secara terpadu.
Lantai panggung kandang, secara ekonomis dapat dibuat
dari bahan bangunan yang murah, seperti bamboo yang dibelah. Tentu saja
kerapatan jarak harus diperhitungkan dengan baik. Biasanya jarak kerapatan
tidak lebih dari 1,75 cm, agar terjadinya kematian akibat terperosok atau terjepit
dalam jeruji lantai tidak terjadi sama sekali. Usaha ternak broiler dengan
kandang sisitem panggung ini bisa dilakukan secara terpadu dengan usaha
perikanan.
REKONSTRUKSI KANDANG :
OPEN ATAU CLOSE HOUSE-KAH PILIHAN ANDA?
Kandang dan ternak ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kandang merupakan “rumah” atau suatu tempat yang difungsikan untuk tempat berlindung bagi ayam, tempat melakukan aktivitas produksi dan reproduksinya serta tempat yang memberikan jaminan perlindungan bagi ternak dari berbagai gangguan binatang buas dan bahaya maling. Berdasarkan ini, maka pembangunan kandang untuk ayam perlu disesuaikan dengan kebutuhan ayam dan sesuai pula dengan kondisi keuagan yang dimiliki oleh peternak. Berbagai macam bentuk kandang sering diperdebatkan dalam hubungannya dengan fungsi kandang itu sendiri. “Pilihan model dan sistem kontruski kandang sebenarnya bukan disesuaikan dengan keinginan peternak namun perlu dipertimbangkan dari kenyamanan ayam yang dipelihara yang secara nyata akan memberikan hasilnya berupa daging dan telur,” papar Ir Ahmadi dari Charoen Pokphand Indonesia mengawali presentasinya pada event Indo Livestock 2008 di Jakarta Convention Centre tanggal 2 Juli 2008 lalu.
Kandang Sistem Terbuka
Menurut Ir Ahmadi, di lapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house baik sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralasakan sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami.Menurutnya, model kandang sistem terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila dibandingkan dengan model kandang sistem tertutup. Hal ini dikemukakannya berdasarkan pengalaman lapang yang dimilikinya dalam kurun waktu yang cukup lama. Di samping itu, model kandang sistem terbuka tidak sesuai lagi dengan perkembangan mutu genetic ayam ras saat ini, yakni ayam dengan strain-strain modern dengan tingkat pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan strain-strain ayam tempo dulu.
Sementara itu, pengetahuan sebagian peternak akan pentingnya kesehatan lingkungan untuk meningkatkankesehatan pribadi juga memberikan peluang pada renovasi atau rekonstruksi kandang ayam broiler dan layer model terbuka ke model tertutup.
Kandang model tertutup dimaksudkan untuk meminimalisir kontak antara ayam dengan kondisi lingkungan di luar kandang. Menurut Ir Ahmadi bahwa tujuan pembangunan kandang sistem tertutup adalah menciptakan lingkungan ideal dalam kandang, meningkatkan produktivitas ayam, efisiensi lahan dan tenaga kerja serta menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan. Namun sejauh ini rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup dihadapkan pada kendala modal yang dimiliki peternak masih jauh dari cukup untuk pengembangannya. Di samping itu, kendala lain yang dihadapi peternak adalah teknologi yang dipunyai masih kurang serta minimnya infrastruktur. Lalu apa yang dimaksud dengan kandang sistem tertutup?
OPEN ATAU CLOSE HOUSE-KAH PILIHAN ANDA?
Kandang dan ternak ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kandang merupakan “rumah” atau suatu tempat yang difungsikan untuk tempat berlindung bagi ayam, tempat melakukan aktivitas produksi dan reproduksinya serta tempat yang memberikan jaminan perlindungan bagi ternak dari berbagai gangguan binatang buas dan bahaya maling. Berdasarkan ini, maka pembangunan kandang untuk ayam perlu disesuaikan dengan kebutuhan ayam dan sesuai pula dengan kondisi keuagan yang dimiliki oleh peternak. Berbagai macam bentuk kandang sering diperdebatkan dalam hubungannya dengan fungsi kandang itu sendiri. “Pilihan model dan sistem kontruski kandang sebenarnya bukan disesuaikan dengan keinginan peternak namun perlu dipertimbangkan dari kenyamanan ayam yang dipelihara yang secara nyata akan memberikan hasilnya berupa daging dan telur,” papar Ir Ahmadi dari Charoen Pokphand Indonesia mengawali presentasinya pada event Indo Livestock 2008 di Jakarta Convention Centre tanggal 2 Juli 2008 lalu.
Kandang Sistem Terbuka
Menurut Ir Ahmadi, di lapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house baik sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralasakan sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami.Menurutnya, model kandang sistem terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila dibandingkan dengan model kandang sistem tertutup. Hal ini dikemukakannya berdasarkan pengalaman lapang yang dimilikinya dalam kurun waktu yang cukup lama. Di samping itu, model kandang sistem terbuka tidak sesuai lagi dengan perkembangan mutu genetic ayam ras saat ini, yakni ayam dengan strain-strain modern dengan tingkat pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan strain-strain ayam tempo dulu.
Sementara itu, pengetahuan sebagian peternak akan pentingnya kesehatan lingkungan untuk meningkatkankesehatan pribadi juga memberikan peluang pada renovasi atau rekonstruksi kandang ayam broiler dan layer model terbuka ke model tertutup.
Kandang model tertutup dimaksudkan untuk meminimalisir kontak antara ayam dengan kondisi lingkungan di luar kandang. Menurut Ir Ahmadi bahwa tujuan pembangunan kandang sistem tertutup adalah menciptakan lingkungan ideal dalam kandang, meningkatkan produktivitas ayam, efisiensi lahan dan tenaga kerja serta menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan. Namun sejauh ini rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup dihadapkan pada kendala modal yang dimiliki peternak masih jauh dari cukup untuk pengembangannya. Di samping itu, kendala lain yang dihadapi peternak adalah teknologi yang dipunyai masih kurang serta minimnya infrastruktur. Lalu apa yang dimaksud dengan kandang sistem tertutup?
Kandang Sistem Tertutup
Menurut Ir Ahmadi kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Berdasarkan ini, kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dipunyai ayam.
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30 0C. Sistem kedua adalah evaporative cooling sistem (ECS). Sistem ini memberikan benefit pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk daerah panas dengan suhu udara di atas 35 0C. Lalu dari mana sumber panas dan sumber uap airnya?Dijelaskan Ir Ahmadi bahwa sumber panas berasal dari ayam itu sendiri, sinar matahari yang ditransfer secara radiasi, panas dari brooder pada masa brooding dan panas dari proses ferementasi dalam sekam. Sementara itu sumberi uap air dikatakannya dapat berasal dari kelembaban lingkungan, proses evaporasi, sisa air yang dikeluarkan bersama dengan feses, dan air minum yang tumpah.
Menurut Ir Ahmadi kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam. Berdasarkan ini, kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dipunyai ayam.
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30 0C. Sistem kedua adalah evaporative cooling sistem (ECS). Sistem ini memberikan benefit pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angina. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk daerah panas dengan suhu udara di atas 35 0C. Lalu dari mana sumber panas dan sumber uap airnya?Dijelaskan Ir Ahmadi bahwa sumber panas berasal dari ayam itu sendiri, sinar matahari yang ditransfer secara radiasi, panas dari brooder pada masa brooding dan panas dari proses ferementasi dalam sekam. Sementara itu sumberi uap air dikatakannya dapat berasal dari kelembaban lingkungan, proses evaporasi, sisa air yang dikeluarkan bersama dengan feses, dan air minum yang tumpah.
Rekonstruksi
Untuk rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup membutuhkan komponen-komponen seperti kandang, kipas, cooling pad, temptron yang berfungsi sebagai pengontrol utama, panel kontrol listrik, tirai untuk samping kanan dan kiri plafon, dan listrik yang bisa bersumber dari PLN dan Genset.
Namun dikatakan Ahmadi bahwa pada kandang model sistem tertutup tetap masih bisa dijumpai kegagalan-kegagalan. Kegagalan dimaksud akibat desain kandang yang kurang tepat, kurang memahami manajemen kandang tertutup, kurangnya perawatan peralatan kandang, permasalahan kipas terkait mutu dan kuantitasnya, sumber penerangan terkait sering padamnya, luas inlet yakni perbandingan luas area dengan kuantitas kipas yang dimiliki, program minimalisasi amoniak yang kurang efektif, posisi kandang satu dengan yang lainnya yang kurang diperhatikan, serta pemasangan tirai yang kurang rapat.
Dari sisi produktivitas sejauh ini kandang sistem tertutup terbukti memberikan performa terbaik bila dibandingkan dengan kandang sistem terbuka.Sementara itu Ir Jarot Rustanto juga dari Charoen Pokphand Indonesia menyatakan bahwa untuk ayam petelur sistem kandang tertutup mampu meningkatkan performa baik produksi telur maupun kualitas telur. Di samping itu, kontrol penyakit menular lebih mudah diantisipasi bila dibandingkan dengan kandang sistem terbuka. Terkait kualitas telur, Jarot menjelaskan bahwa telur yang dihasilkan warnanya coklat seragam, kerabang telur cukup keras, keretakan telur cukup rendah, warna kuning telur cerah, bentuk kuning telur cembung, dan putih telur cukup kental bila dibandingkan dengan telur yang dihasilkan layer dengan sistem terbuka. “Ini merupakan prestasi yang saat ini diraih oleh beberapa peternak binaan saya di daerah Jawa Timur yang sudah menerapakan sistem pemeliharaan dengan sistem kandang tertutup ini,” jelas Jarot. Di samping itu, harga telur dari kandang tertutup berbeda jauh dengan harga telur yang diproduksi dari kandang sistem terbuka. Lalu apa kendalanya? Modalkah atau kemauan peternak? Bila modal, ini merupakan alasan yang kurang tepat karena secara ekonomi, biaya per ekor ayam untuk ayam broiler hanya Rp 19.350 yang disesuaikan dengan usia ekonomi kandang dimaksud. (
KANDANG TERTUTUP
AYAM NYAMAN PETERNAK
NYENYAK
Dengan kandang tertutup, peternak layer keuntungannya meningkat 67 %,
sementara investasi hanya 7,4 % lebih tinggi. Tak seperti kandang broiler (ayam
pedaging) umumnya, kandang di ujung jalanan Selopuro yang masuk wilayah
Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu tertutup rapat dari atas
ke bawah oleh terpal. Hebatnya, dari kandang tersebut sama sekali tak tercium
bau menyengat khas kandang ayam. Kandang yang menerapkan sistem tertutup
(closed house) itu adalah milik Ispuana, wanita 52 tahun yang sudah 4 kali
memanen broiler dari kandang itu. Peternak yang memulai usahanya sejak 2000 itu
mengaku lega karena kandang barunya tak menimbulkan bau seperti kandang lamanya
yang terbuka (opened house).
Dulu, gara-gara masalah bau dan lalat dari kandangnya yang terbuka itu,
peternak plasma dari PT Semesta Mitra Sejahtera tersebut sempat terancam masuk
bui. “Warga protes dengan keberadaan kandang (lama) saya yang berada di sekitar
pemukiman. Mereka memaksa saya memindahkan kandang dan akan meminta Kapolsek
(Kepala Polisi Sektor) setempat turun tangan jika saya ngeyel,” ujar Ispuana
pahit.
Tak ada pilihan lain kecuali menyetujui desakan tersebut. Padahal ibu tiga anak ini telah membangun kandang di tanah miliknya itu secara permanen. “Saya bahkan sudah mengecor pondasi kandang,” lanjutnya setengah menyesal. Akhirnya Ispuana menyewa tanah di pinggiran desa dan membangun kandang baru dengan sistem tertutup. “Banyak yang bilang sistem tertutup lebih ramah lingkungan,” katanya.
Tak ada pilihan lain kecuali menyetujui desakan tersebut. Padahal ibu tiga anak ini telah membangun kandang di tanah miliknya itu secara permanen. “Saya bahkan sudah mengecor pondasi kandang,” lanjutnya setengah menyesal. Akhirnya Ispuana menyewa tanah di pinggiran desa dan membangun kandang baru dengan sistem tertutup. “Banyak yang bilang sistem tertutup lebih ramah lingkungan,” katanya.
Kasus penolakan warga atas keberadaan kandang yang dianggap menimbulkan
polusi juga dialami Yono, peternak broiler di Selopuro. Bedanya, Yono dan
kandangnya belum sampai diusir warga. Sebelum itu terjadi, pria 40 tahun itu
telah berinisiatif merombak kandangnya dari sistem terbuka menjadi tertutup
pada 2008. Hasilnya, bapak dua anak itu tak lagi dimusuhi tetangganya karena
kandangnya kini sama sekali tak berbau. Bahkan penghasilannya jadi bertambah.
A. Saatnya
Closed House
Menurut Ahmadi, Manajer Layer Development PT Charoen
Pokphand Indonesia
wilayah Jawa Timur, penggunaan kandang tertutup sudah menjadi tuntutan. Bukan
hanya dalam menghindari masalah sosial yang ditimbulkan oleh bau dan lalat,
tapi juga bagi efisiensi usaha. “Performa optimal tercapai jika ayam merasa
nyaman. Kenyamanan itu lebih mudah dicapai jika semua variabel yang mempengaruhi
produktivitas ayam – termasuk kondisi mikroklimat – betul-betul bisa dikontrol.
Satu-satunya jenis kandang yang bisa total mengkontrol mikroklimat adalah
closed house,” urainya.
Kandang terbuka sulit menghindari pengaruh fluktuasi suhu dan cuaca di luar kandang. Menurut catatannya, rerata perbedaan suhu maksimum – minimum harian di Jawa Timur bisa mencapai 10o C – 12o C awal 2010 ini. Pada 2009, rentang suhu maksimum-minimum tahunan bahkan 18o C – 37o C. “Secara umum, pada kandang terbuka, meskipun sudah memainkan ketinggian kandang, konstruksi atap, dan kipas tetap saja tak menuntaskan masalah panasnya siang hari dan fluktuasi cuaca yang semakin ekstrem,” ungkapnya.
Kandang terbuka sulit menghindari pengaruh fluktuasi suhu dan cuaca di luar kandang. Menurut catatannya, rerata perbedaan suhu maksimum – minimum harian di Jawa Timur bisa mencapai 10o C – 12o C awal 2010 ini. Pada 2009, rentang suhu maksimum-minimum tahunan bahkan 18o C – 37o C. “Secara umum, pada kandang terbuka, meskipun sudah memainkan ketinggian kandang, konstruksi atap, dan kipas tetap saja tak menuntaskan masalah panasnya siang hari dan fluktuasi cuaca yang semakin ekstrem,” ungkapnya.
Di sisi lain, genetik ayam semakin menuntut kestabilan
kondisi lingkungan agar potensi genetiknya bisa terekspresi maksimal. Secara
teoritis kondisi nyaman bagi ayam ada pada suhu 20°C - 27°C dan
kelembaban relatif 40% - 60%. Jika suhu melebihi 30°C maka ayam akan
menunjukkan gejala stres karena panas dengan tanda nafas terengah hingga 200
kali per menit.
Di Indonesia, kelembaban udara rata-rata 70% - 80%. Kelembaban yang tinggi, dibarengi suhu lingkungan mendekati suhu tubuh ayam menyebabkan ayam sulit membuang panas tubuhnya. Karena selisih tekanan uap air di dalam tubuh dan di luar tubuh hampir seimbang, uap air di dalam tubuh ayam tak mudah keluar dari tubuh. Padahal, uap air merupakan salah satu media pembuang panas yang efektif.
Di Indonesia, kelembaban udara rata-rata 70% - 80%. Kelembaban yang tinggi, dibarengi suhu lingkungan mendekati suhu tubuh ayam menyebabkan ayam sulit membuang panas tubuhnya. Karena selisih tekanan uap air di dalam tubuh dan di luar tubuh hampir seimbang, uap air di dalam tubuh ayam tak mudah keluar dari tubuh. Padahal, uap air merupakan salah satu media pembuang panas yang efektif.
Akibatnya, ayam harus bernafas lebih cepat untuk
mengeluarkan uap air dari tubuhnya. Alih-alih nafas yang terengah-engah itu
membantu membuang panas tubuh, kompensasi ini justru membuat energi terbuang
percuma, sehingga mengganggu pertumbuhan ayam.
B. Dongkrak
Produktivitas Layer
Setiap tahun, kata Ahmadi , Indonesia
kehilangan potensi produksi telur 270 ribu ton karena performa layer
(ayam petelur) yang rendah. Angka itu estimasi dari melesetnya produksi riil
layer yang hanya tercapai 19 kg/ekor/tahun (60 minggu produktif). Angka ini
jauh di bawah target produksi yang tercantum dalam buku manual strain, sebesar
22,1 kg/ekor/tahun atau 351 butir/ekor/tahu (setara hen house 96%). Sistem
closed house pada budidaya layer akan mampu memperbaiki produksi telur 2
kg/ekor/tahun. FCR (Feed Convertion Ratio/rasio konversi pakan) yang idealnya
2,14 dengan total konsumsi pakan 47,3 kg/ekor/tahun, membengkak jadi 2,35 (atau
lebih) dengan total konsumsi pakan 44,6 kg/ekor/tahun. Pada kandang tertutup,
menurut Ahmadi, FCR mampu di angka 2,2.
Ahmadi menyatakan, dari data di atas masih ada 14% peluang performa yang bisa diusahakan sebagai potensi keuntungan untuk peternak.
Ahmadi menyatakan, dari data di atas masih ada 14% peluang performa yang bisa diusahakan sebagai potensi keuntungan untuk peternak.
Potensi itu bisa
diubah menjadi performa produksi dengan cara memperbaiki sistem pemeliharaan.
“Logika sederhananya, jika ayam dipenuhi kebutuhannya di tempat nyaman, maka ia
bisa digenjot untuk berproduksi optimal mendekati potensi
genetiknya,”tandasnya. Tak ada cara lain untuk memberikan kenyamanan, keamanan,
dan kemudahan manajemen kesehatan kecuali dengan closed house. Selain
produktivitas ayam, efisiensi luas kandang meningkat. Ahmadi menyebut, pen baterai
berukuran 1,2 m2 pada kandang terbuka hanya mampu diisi 6 – 8 ekor layer dengan
fasilitas 6 titik nipple drinker. Sementara di kandang tertutup, baterai ini
bisa diisi 12 ekor layer, namun cukup diberi 4 titik nipple saja.
C. Bikin
Broiler Cepat Panen
Keuntungan utama lain adalah bisa panen lebih cepat.
Yono mencontohkan, pada umur 30 hari, broiler di kandang terbuka mencapai
ukuran 1,3 – 1,4 kg. Pada umur yang sama, broiler di kandang tertutup bisa
mencapai bobot 1,7 – 1,8 kg. Karena itu Yono kini bisa melakukan panen lebih
cepat, yaitu pada umur 28 hari ketika ayam mencapai bobot 1,5 – 1,6 kg.
Pertumbuhan yang baik di kandang tertutup ini menurut Kepala Unit Solo PT
Primatama Karya Persada—produsen broiler, Widi Asmoro Sakti karena ayam
terkondisikan sesuai nalurinya sehingga bisa tumbuh optimal. Tingkat kematian juga jauh berkurang. Menurut
Yono bisa jauh di bawah 3%. Sedangkan jika kandang terbuka, kematian masih
berkisar 5%. Widi menambahkan keuntungan lain. “Posisi kandang open harus
sejajar dengan sinar matahari sehingga membujur timur-barat. Kalau closed house
tak harus seperti itu, bisa utara-selatan,” ujarnya.
Bertambahnya pendapatan dengan sistem tertutup,
menurut Yono bukan karena adanya peningkatan margin (selisih) dari setiap ayam,
tapi karena ada peningkatan populasi pada luasan lahan yang sama. “Margin masih
sama, sekitar Rp 3.000 per ayam. Tapi keuntungan itu kini dikalikan dengan jumlah
ayam yang jauh lebih besar,”ujarnya.
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
ReplyDeletebekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
Hotels near Caesars Casino, Las Vegas - MapyRO
ReplyDeleteHotels 1 과천 출장마사지 - 12 of 74 — Search for hotels 전주 출장마사지 near Caesars Casino in Las 울산광역 출장마사지 Vegas. 777 Las Vegas Blvd. 토토 꽁머니 South, Las Vegas, NV 89109. 강원도 출장안마 From MapYRO®.