EVOLUTION THEORY
Sebagian besar
para ilmuwan berpendapat bahwa manusia hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Tetapi manusia barangkali berawal dari perkembangan leluhurnya yang hidup
pertama kali 4 juta tahun yang lalu. Leluhur pra-manusia adalah mahkluk yang
menyerupai manusia yang berjalan tegak dengan ukuran yang kecil.Para ilmuwan
yakin bahwa manusia dan kera besar, seperti simpanse, gorilla, orang utan
berasal dari leluhur yang sama. Fosil-fosil makhluk kuno yang menyerupai
manusia dan kera besar menunjukkan kesamaan, termasuk kesamaan ukuran
otak.
Kisah evolusi
manusia pun dimulai dengan adanya perubahan iklim. Kira-kira 15 juta tahun yang
silam suatu jalur hutan tropik mulai mengering ketika jumlah curah hujan
menurun. Jalur itu membentang dari pantai timur Afrika menembus Arabia dan
India sampai Asia Tenggara. Hutan-hutan yang lebat itu menipis lalu menghilang
di seluruh tempat kecuali di daerah paling basah yang berada di tepi-tepi
sungai dan danau sehingga terbentanglah daerah luas sabana dan tanah hutan
terbuka. Pada awal masa perubahan ekologi ini terjadi evolusi Ramapithecus,
yakni mata rantai antara manusia dan primata yang lam-lain.
Para ilmuwan
berpendapat bahwa hominid kuno mungkin masih memiliki rambut sebanyak rambut
leluhurnya, tetapi badannya lebih kecil dan giginya sangat berbeda. Karena
hidup di tanah yang tak berhutan lagi atau pada pinggiran hutan, Ramapithecus
terpaksa mengganti makanan khas hutan yang biasanya, yakni dedaunan dan
buah-buahan, dengan sayuran dan biji-bijian yang dicarinya di tanah. Mula-mula
Ramapithecus hanya melewatkan waktu sebentar setiap harinya untuk makan di
tanah; waktu selebihnya dihabiskan dengan berkeliaran, bermain-main, tidur dan
mencari tempat berlindung di pepohonan yang sudah dikenalnya. Sikap berdiri tegaknya
paling banter tentu masih sempoyongan, walaupun tentunya sikap tersebut lebih
mudah dipertahankan pada waktu makhluk itu berlari dengan jarak-jarak dekat,
namun, karena Ramapithecus bertampang dan berperi laku mirip kera, banyak ahli
antropologi sekarang yakin bahwa makhluk tersebut sudah membawa bibit-bibit
Homo sapiens yang akan datang kemudian.
Para ahli antropologi tidak yakin
bagaimana terjadinya evolusi dari Ramapithecus ke makhluk yang sangat mungkin
merupakan keturunannya, yakni Australopithecus.
Kesenjangan
dalam catatan fosil selama beberapa juta tahun memberikan peluang untuk
berspekulasi mengenai periode tersebut. Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa
Ramapithecus mungkin telah hidup pada masa hanya delapan juta tahun yang lalu,
sedangkan bukti bagi Australopithecus diketahui hanya dari masa lima juta tahun
yang lalu.Para ahli biologi evolusi dengan hati-hati berspekulasi bahwa
kesenjangan yang lamanya tiga juta tahun itu ditempati oleh suatu leluhur yang
tak dikenal dari Australopithecus. Tetapi sekalipun para ahli antropologi tidak
mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada Ramapithecus, mereka yakin bahwa
Australopithecus adalah hominid yang sangat sukses. Walaupun sisa tinggalannya
hanya terdapat di Afrika, namun orang telah dapat mengenai empat jenis, dan
kini fosil-fosil tetap bermunculan begitu cepat sehingga kerap kali bagi
ilmuwan sulitlah menempatkan semuanya dalam peta evolusi.
Leluhur manusia
mulai berkembang secara terpisah dari leluhur kera besar sekitar 10 hingga 5
juta tahun yang lalu. Hal ini menandai permulaan perkembangan hominid.
Para ahli antropologi berpendapat bahwa hominid pertama termasuk mahkluk yang
menyeru pai manusia disebut Australopithecines. Australopithecines per tama
muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu di afrika.
Australopithecines keli hatan sangat
berbeda dari manusia modern. Wajahnya lebih menye rupai simpanze, tetapi mereka
dapat berdiri dan berjalan diatas ke dua kakinya. Gigi taringnya lebih kecil
dan kurang tajam dibandingkan dengan gigi taring kera besar. Wajahnya lebar dan
menonjol. Besar otaknya sekitar sepertiga ukuran manusia modern. Gerahamnya
besar dan rata cocok untuk mengunyah makanan. Makanannya adalah buah-buahan,
sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serangga.
Australopithecines termasuk dalam
golongan Australopithecus. Spesies paling awal dari Australopithecus adalah
Australopithecus anamensis yang muncul di Afrika sebelah timur sekitar 4 juta
tahun yang lalu. Spesies ini kemudian berkembang sekitar 3,7 juta tahun yang lalu
menjadi Australopithecus afarensis. Fosil yang ditemukan di Hadar Ethiopia
memiliki tinggi 107 cm dan berat sekitar 27 kg, berjenis kelamin wanita
dan diberi nama “Lucy” ukuran otaknya sama besar dengan ukuran otak simpanze.
Sekitar 3 juta
tahun yang lalu Australopithecus africanus meng gantikan Australopithecus
afaren sis. Fosil mahkluk ini memiliki tengkorak yang lebih bulat dan otak yang
sedikit lebih besar dibandingkan A. afarensis. Namun dalam hal yang lain tidak
ada perbedaan.Secara evolusioner Australopi thecus africanus berkembang menjadi
dua spesies, A. boisei dan A. robustus. Keduanya dikenal sebagai australopithe
-cines yang tegap. Mereka memilili geraham yang lebih besar dan rahang
yang sangat kuat dibandingkan dengan ketiga spesies Australopithecus.
Ketiga spesies
yang lebih awal disebut australopithecines ramping. Australopithecines tegap
muncul sekitar 1,5 hingga 1 juta tahun yang lalu. Spesies australopithecus
sangat dekat hubungannya dengan hominid yang lebih awal Ardipithecus ramidus, yang
hidup di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Manusia awal adalah
perkembangan dari australopithecine tegap sekitar 2 juta tahun yang lalu. Homo
habilis adalah spesies manusia yang paling tua.
Homo habilis memiliki otak yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan australopithecine, tetapi hanya setengah ukuran
otak manusia modern. Gerahamnya lebih kecil dan wajahnya tidak terlalu menonjol
dibandingkan dengan australopithecine. Makanan mereka buah, serangga, tanaman
lainnya dan daging sebagai tambahan. Homo habilis jantan memiliki ukuran yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan Homo habilis betina.
Lebih dari 1
¾ juta tahun yang lalu Homo habilis berkembang menjadi species manusia
yang lebih maju dan disebut Homo erectus. Spesies ini berdiri tegak dengan
ketinggian 150 cm, memiliki tengkorak yang lebih tebal, dahi yang lebar dan
rahang yang besar dan tak berdagu. Tengkoraknya memiliki tonjolan alis,
geraham yang lebih kecil, wajah yang lebih kecil, dan wajah yang tidak terlalu
menonjol dibandingkan dengan Homo habilis. Dalam perjalanan evolusinya Homo
erectus, ukuran otak betul-betul berkembang hingga mencapai ukuran sedikit
lebih kecil dari otak manusia modern. Homo erectus jantan memiliki ukuran
lebih besar dari Homo erectus betina.
Beberapa fosil
Homo erectus yang paling awal ditemukan di Afrika, berumur lebih dari 1 ¾ juta
tahun yang lalu. Beberapa anggota spesies bermigrasi dari Afrika ke Asia dan
Eropa. Homo Erectus sampai di pulau Jawa 1 juta tahun yang lalu, barangkali
lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Sekitar 600 ribu tahun yang lalu spesies
ini telah menyebar ke Asia Utara. Homo Erectus sampai di Eropa sekitar 700
tahun yang lalu.Homo erectus barangkali adalah manusia pertama yang menguasai
penggunaan api. Orang-orang ini juga telah menggunakan pakaian. Dengan
berpindah ke utara dan berjumpa dengan dinginnya musim dingin mereka
membutuhkan api dan pakaian. Homo erectus lebih trampil menggunakan alat
dibandingkan dengan Homo habilis. Mereka menciptakan kapak tangan dari batu.
Fosil sisa-sisa binatang banyak ditemukan di lokasi penemuan fosil Homo
erectus. Para ilmuwan belum yakin apakah binatang ini mati dibunuh predator
atau diburu manusia. Makanan utama Homo erectus adalah buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, biji-bijian, serangga, dan binatang kecil.
Sekitar 400
ribu hingga 300 ribu tahun yang lalu Homo erectus berkembang menjadi spesies
baru manusia yang disebut Homo sapiens. Karena proses evolusi itu berjalan
secara bertahap, para ilmuwan sulit menentukan secara tepat kapan Homo Sapiens
pertama kali muncul.
Kata Homo sapiens berarti manusia
yang bijaksana. Semua manusia yang hidup saat ini termasuk dalam spesies Homo
sapiens. Tetapi Homo sapiens yang paling awal jauh berbeda dari manusia modern.
Homo sapiens pertama sangat mirip
dengan Homo erectus. Perbedaan utama diantara mereka adalah dimilikinya
tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Namun seperti halnya Homo erectus,
Homo sapiens pertama memiliki wajah yang lebar yang menonjol disekitar mulut
dan hidung, mereka juga memiliki tulang alis yang besar dan rendah, juga dahi
yang menonjol. Orang ini tidak memiliki dagu, satu hal yang hanya dimiliki
manusia modern.
Ukuran otak
Homo sapiens awal bervariasi secara luas, ada yang seperti Homo erectus akhir,
dan ada yang mendekati ukuran manusia modern. Homo sapiens awal kira-kira
memiliki tinggi yang sama dengan manusia modern. Perbedaan ukuran antara jantan
dan betina yang sangat menonjol seperti pada hominid awal mulai berkurang pada
Homo sapiens.Manusia Neanderthal adalah satu tipe awal Homo sapiens yang hidup
di Eropa dan Timur tengah mulai 130 ribu hingga 35 ribu tahun yang lalu.
Tipe-tipe yang berbeda dari Homo sapiens awal tinggal di bagian Afrika, Eropa
dan Asia selama periode ini.
Manusia Neanderthal memiliki badan
yang besar dan berotot. Mereka memiliki wajah yang menonjol, tulang alis yang
besar dan dahi yang rendah. Sebagian besar tidak memiliki dagu, tetapi memiliki
otak yang besar, rata-rata ukuran otaknya lebih besar dari manusia modern.
Mereka lebih
pintar berburu dan membuat alat dibandingkan dengan manusia awal prasejarah.
Mereka kadang berburu kuda, rusa kutub, dan mamot, tetapi mereka lebih trampil
menangkap kelinci dan binatang kecil lainnya. Neanderthal membuat
peralatan batu yang bervariasi, yang digunakan untuk memotong binatang,
memasak, mengupas kulit binatang, dan mengukir kayu. Neanderthal adalah manusia
pertama yang menguburkan mayat mereka.
Manusia modern
pertama muncul sekitar 100 ribu tahun yang lalu di Timur tengah dan Afrika.
Manusia ini memiliki dagu, dahi yang tinggi, dan wajah yang lebih kecil dan
tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan wajah awal Homo sapiens. Manusia
modern awal juga tidak memiliki tulang alis besar dan memiliki tengkorak yang
lebih tinggi dan lebih bulat. Para ilmuwan mengklasifikasikan manusia modern
sebagai Homo sapiens sapiens, yakni sub spesies dari Homo sapiens. Para ahli
Antropologi yakin bahwa manusia modern pertama adalah perkembangan dari tipe
awal Homo sapiens.
Perbedaan Ras manusia berhubungan
erat dengan asal-usul manusia. Fisik manusia modern berubah secara bertahap
dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga sulit untuk menggambarkan garis
pemisah diantara mereka. Kelompok manusia yang telah tinggal selama ribuan
tahun di suatu tempat di bagian bumi ini, cenderung akan berbeda penampilannya
dibandingkan dengan kelompok manusia lainnya yang tinggal di bagian lain bumi.
Perbedaan ini
barangkali karena adanya penyesuaian dengan lingkungan setempat. Sebagai contoh
manusia yang leluhurnya dari beberapa generasi tinggal di iklim panas,
cenderung akan memiliki kulit yang gelap. Pigmen gelap membantu melindungi
kulit dari terbakar matahari dan mengurangi resiko kangker kulit. Australia
adalah negara dengan penderita kanker kulit terbanyak, karena memang penduduk
kulit putih australia bukan asli orang australia.
Sejumlah besar komunitas jenis
manusia purba pernah hidup di jawa; nama-nama seperti Anthro-popithecus
erectus, Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus duboisii, Hemanthropus,
Javan thropus soloensis, Sinanthropus, Hylobates giganteus, Homo modjo
kertensis, Homo dubius, Homo trinilis. Homo primigenius, dan Homo erectus
sering disebut. Mereka sebenarnya merupakan fosil satu jenis Homo erectus yang
bervariasi, yang sisa-sisa kerangkanya juga ditemukan di Afrika dan Asia.
Beberapa
analisis yang baru-baru ini ini dilakukan menunjukkan bahwa batu apung vulkanik
yang terdapat di sekeliling fosil benar-benar berumur sekitar dua juta tahun.
Jika hal ini mencerminkan umur fosil secara akurat,maka fosil yang ditemukan di jawa hanya lebih
muda sedikit daripada fosil H. erectus tertua yang ditemukan di Afrika. Jawa
merupakan tempat di bagian paling timur yang diketahui pernah didiami oleh
manusia primitif ini, dan jika mereka pergi lebih jauh lagi berarti mereka
melakukan perjalanan melintasi laut. Mereka dapat bertahan hidup, bahkan
berkembang cepat dan tidak berubah selama beberapa ratus ribu tahun.
Perpindahan ke jawa bertepatan dengan periode yang relatif dingin ketika
permukaan air laut lebih rendah dari sekarang, sehingga memudahkan migrasi
antar pulau bagi manusia, binatang dan tumbuhan.Riset genetis mengenai
kombinasi dan variasi DNA dalam nukleus dan mitokondria manusia hidup yang
baru-baru ini dilakukan, menunjuk kan bahwa manusia moderen mung kin benar
berasal dari Afrika, sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
Namun suatu
penolakan penting terhadap teori ini menyatakan bahwa dibandingkan populasi H.
erectus yang menetap, hampir tidak mungkin populasi H. sapiens yang membentuk
koloni memiliki strategi hidup yang jauh lebih baik dari pada manusia asli H.
erectus sehingga menggantikannya.
Menarik untuk berikutnya tiba, yaitu
manusia proto-Melayu yang hidup membudidayakan lahan. Keturunan mereka dapat
ditemukan di antara penghuni Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, suku Tengger
di jawa Timur, suku Dayak di Kaliman tan dan suku Sasak di Lombok.
Akhirnya, manusia Austronesia atau
deutero-Malayu yang berasal dari Taiwan dan Cina bagian selatan datang melalui
laut ke Malaysia, Filipina dan Indonesia. Mereka kemungkinan tiba di jawa
antara 1.000-3.000 tahun yang lalu. Keturunan mereka sekarang mendo minasi
daerah-daerah Indonesia bagian barat; mereka pandai dalam bertanam padi dihuma
dan sawah, irigasi, pembuatan keramik, serta ketrampilan yang tinggi untuk
membuat peralatan dari batu .
Salah satu
situs terkenal yang meru pakan peninggalan manusia ini ditemukan di sekitar
desa Tugu di sebelah utara Bandung. Kelompok manusia ini tidak berhenti di
Indonesia, dengan perahu mereka terus berlayar dan mendiami atau mengkoloni
pulau-pulau sampai Selandia Baru, P. Easter, Hawai dan Madagaskar.
Dengan dimulainya pemukiman menetap,
sekitar 2.500 tahun yang lalu, maka kehidupan spiritual mulai berkembang.
Kepercayaan ini mungkin didasarkan pada penyembahan atas nenek-moyang mereka,
dan struktur batu mega litik yang berkaitan dengan pemakamanjuga ditemukan di
berbagai tempat seperti Wonosari dan Pakuaman di jawa, serta Marga tengah dan
Gilimanuk di Bali .
Upacara adat pemakaman semakin
meluas pada jaman logam tertua sekitar 2.000 tahun yang lalu. Suatu kawasan
pemakaman jaman perunggu ditemukan di sekitar Kuningan, Jawa Barat. Benda
terindah dan paling khas yang dibuat pada jaman perunggu adalah "genderang
kuningan" yang diberi hiasan indah sekali, beberapa di antaranya diimpor
dari daratan Asia, tetapi benda lainnya yang disebut "moko", telah
dibuat di jawa dan Bali bahkan sejak jaman dulu.
Benda-benda
yang terbuat dari perunggu yang ditemukan di Gilimanuk diperkirakan berumur
hampir 7.000 tahun. Berbagai benda keramik berhiasan juga ditemukan. Semua
menunjukkan adanya organisasi serta stratifikasi sosial yang mantap,
konsep-konsep keagamaan, serta kemampuan kerja yang baik.
Benda-benda lainnya sangat sulit
ditafsirkan, terutama karena tidak adanya pengetahuan dasar mengenai benda
tersebut. Salah satu contoh adalah adanya benteng sepanjang satu kilometer yang
letaknya strategis karena dibangun di puncak gunung. Benteng ini dibuat dari
tanah dan dilengkapi dengan parit-parit dan dinding. Di tempat benteng ini
berdiri sekarang terdapat perkebunan Argasari, terletak antara Facet dan
Santosa, Bandung Selatan.
Piramid
megalitik berukuran besar tetapi telah ditumbuhi tanaman liar juga ditemukan di
Cikakak, Pelabuhan Ratu. Selain itu juga terdapat banyak batu-batu kuburan
kuno, sayangnya informasi tentang obyek-obyek ini sekarang hanya dapat
ditemukan melalui cerita-cerita kepercayaan.
Flores, pulau di bagian timur
Indonesia ini dihuni oleh manusia seperti 'hobbit', mahkluk rekaan dalam buku
'The Lord of The Ring' karangan JRR Tolkien itu, jutaan tahun lalu. Waktu ini
lebih awal dari yang semula diperkirakan, 800 ribu tahun lalu.
Studi ilmiah
menunjukkan, manusia 'hobbit' penghuni awal (hominins) Pulau Flores ini tiba
satu juta tahun yang lalu. Hal ini ditunjukkan dari artefak yang ditemukan di
suatu situs arkeologi baru, seperti dilansir dari Reuters, Kamis ini. Dalam
sebuah makalah yang diterbitkan majalah ilmiah Nature, para peneliti mengatakan
temuan mereka menguatkan bahwa hominins ini berkembang menjadi manusia seperti
hobbit atau disebut 'manusia Flores'. Manusia Flores seperti hobbit ini
mempunyai tinggi sekitar satu meter dan memiliki ukuran tengkorak sebesar jeruk
pamello.
Sisa-sisa kerangka manusia Flores
berusia 18 ribu tahun yang ditemukan sekitar 5 tahun lalu oleh ilmuwan itu,
dinyatakan menjadi spesies yang sama sekali baru dalam dunia sains. Kerangka
manusia Flores itu kemudian dinamakan Homo floriensis.
Kedatangan
mereka juga dipercaya mengakibatkan kematian massal untuk kura-kura raksasa dan
Stegondon sondaari, gajah kecil yang hidup di pulau itu. Dalam riset mereka,
para ilmuwan juga mengatakan menemukan 45 alat-alat dari batu di Wolo Sege, di
cekungan Soa, Flores.
Dipimpin oleh Adam Brumm dari Pusat
Ilmu Arkeologi di Universitas Wollongong, New South Wales, Australia, para
peneliti menggunakan data baru, metode dan menemukan bahwa peralatan batu
digunakan sekitar satu juta tahun.
"Sudah
jelas sekarang, bukti dari Wolo Sege, bahwa hominins Flores ada sekitar satu
juta tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa non-selektif, kematian massal Stegondon
sondaari dan kura-kura raksasa dapat mewakili kepunahan lokal atau
regional," tulis mereka dalam makalah penelitiannya.
Manusia Flores diperkirakan sebagai
keturunan Homo erectus, yang memiliki otak besar, berukuran penuh dan menyebar
dari Afrika ke Asia sekitar dua juta tahun lalu.
Para
ilmuwan menduga kalau Manusia Flores hidup pada waktu yang sama dengan manusia
modern dan menjadi punah setelah letusan gunung berapi yang besar di pulau,
sekitar 12 ribu tahun lalu.
No comments:
Post a Comment